Heboh...! Kisah Nyata Ibu Maki Anaknya Yang Pecahkan Perfume Kegemarannya, Lihatlah Jawaban Anaknya Yang Mengejutkan !!!Heboh...! Kisah Nyata Ibu Maki Anaknya Yang Pecahkan Perfume Kegemarannya, Lihatlah Jawaban Anaknya Yang Mengejutkan !!!

Tolongshareya – Sahabat tolongshareya memang anak kecil itu tingkahnya terkadang diluar dugaan kita sebagai orang tua, memang masa kanak-kanak adalah masa yang sangat menyenangkan meski memang terkadang sang anak membuat kesal. Namun semua itu wajar bagi seorang anak. Kasihan. Si kecil Ajim teratasi minyak wangi kesayangan ibunya. Si ibu layak ‘naik hantu’ serta mengamuk. Namun lihatlah begitu tulusnya si anak memujuk. Si ibu telah hilang kawalan, tetapi si anak masihlah tenang berdepan desakan serta mengusulkan penyelesaian. 


Diam-diam, Ajim menyelitkan angpau yang dia bersalah dengan membayar kos wangi-wangian yang dipecahkannya tadi.isi semuanya uang rayanya di celah pintu bilik si ibu. Tujuannya hanya satu.. Dia mahu menebus ras

Allahu Rabbi! Hati ibu mana yg tidak luluh mwa yang bersarang sebentar tadi... Lalu saya sedar... Cuma kerana benda berbentuk sesaat saya nisal ‘ditegur’ Allah lewat cara seperti ini?

“Saat membaca nota itu, berderai airmata... Meruntun jiwa seseorang ibu ini... Habis hilang semuanya perasaan geram, berang serta keceyaris hilang akal sampai saya nyaris saja keluarkan kalimat yang dapat mengguris rasa anak-anak kecil. ”

Allah ya Allah.. Mengalir deras airmata  pada saat membaca perkongsian Ummu Nurin ini! Ini bukanlah kisahnya. Ini dapat cerita kita. Cerita kelalaian ibubapa dalam mengawal kata.

Saya terkenang cerita seseorang ibu yang mengamuk memarahi anaknya apabila si anak mencurah air sabun lebihan bersihkan kereta kedalam pasu bonsai kesayanganya..

" Saya lebih sayang pokok ni dari kau, tahu! "
Saya teringat cerita seseorang bapak mengutuk anaknya.. Tanpanya sedar, si anak terdengar kalimat itu..

" Itu bukanlah anak orang. Itu anak anjing! "gitu luluhnya hati si anak mendengar kalimat kita. Ya Allah.. sunguh banyak dosa-dosa kita dalam mendidik mereka!

“Mama mohon maaf. Tidak benar langkah ibu jam awak tadi. Bila nabi terlihat, pasti ibu terkena geram. Namun ibu hilang sabar. Lain waktu janganlah buat lagi ya. Ibu takut hilang sabar lagi. ”

Tidak sabar dengan karena anak-anak. Tak tahu berapakah kali saya sangat terpaksa mohon ma

Subhanallah. Saya sendiri juga terkadang hilaf dengan anak-anak sendiri. Sungguh. Terkadang dalam mengharung keletihan serta aktivitas, sekali sekala kita tersilap juga. Terkeluar juga aksi yg tidak sepatutnya. Terkadang herdikan. Terkadang libasan rotan.

Tetapi sejurus akal dapat berpikir rasional, betulkanlah kondisi. Mohon maaf dengan anak-anak kita. Sembuhkan awal mulanya luka di hati mereka. Insya-Allah. Aksi mohon maaf kerap menolong memulihkan awal mulanya kondisi.

Anak-anak lakukan kesilapan. Kita juga! Tetapi bila terlajak kata, ringan-ringankanlah mulut kita mohon maaf. Janganlah malu mengaku kesilapan kerana tiap-tiap kesilapan menuntut pembetulan!

Ajarlah anak-anak kita jadi seseorang manusia yang sedar bhan mereka untuk membenarkan kesilapan itu.

bahwa mereka memanglah tidak bisa lari dari lakukan kesilapan, namun yang utama adalah kesunggu

Memanglah ada karena mereka yang menyakitkan hati kita. Namun pada kita serta mereka, sememangnya kita lebih waras serta lebih dewasa. Jadi, sesakit apapun yang kita rasa, jangan sampai melepas berang lewat cara yang tidak sepatutnya. Orang !
dewasa mesti tahu bagaimana mengobati lukanya tanpa ada mengakibatkan orang lain juga yang terluka
Marilah teman dekat, keduanya sama kita cuba tanamkan satu kemauan. Pantau kalimat yang keluar dari mulut kita. Janganlah ia jadi doa yang diangkat ke langit tanpa ada kita sedar. Basuh kesilapan dengan istighfar. Istighfar.

Kami memohon keampunan-Mu ya Allah. Kurniakanlah kami anak
-anak yang soleh serta solehah. Satukanlah hati-hati kami dengan anak-anak kami. Jangan sampai beban kesilapan kami jadi asbab kesilapan mereka juga.
Ampunilah kami yang senantiasa tersilap ini ya Allah. Amin ya Rabbal alamin. Ummu Nurin, terima kasih kerana berkongsi cerita anak soleh Ajim ini. Insya-Allah ia mencetuskan faedah untuk ibu-ibu seperti saya.



Sumber:Viral-pedia

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on Google+
Tags :