Tolongshareya
– Sahabat tolongshareya jika sudah menyangkut yang namanya rezeki tentu semua
orang sangat antusias. Siapa yang tidak ingin mendapatkan rezeki yang
berlimpah? Oleh karena itu, baca 2 ayat ini setiap malam, insya Allah rezeki
lancar.
Seseorang
tidak kuasa untuk menentukan kehadirannya di dunia, ia juga tidak bisa memilih
untuk terlahir dalam keluarga, keadaan ekonomi, sosial dan budaya tertentu.
Pada
hakikatnya proses penciptaan manusia berawal dari ketiadaan menjadi ada,
kendati demikian prosesnya, penciptaan manusia tidaklah lebih besar daripada
penciptaan langit dan bumi sebagaimana tertuang dalam penjelasan Alquran.
“Sesungguhnya
penciptaan langit dan bumi lebih besar daripada penciptaan manusia akan tetapi
kebanyakan manusia tidak mengetahui”. (QS : Ghaafir ayat 57).
Allah
Ta’ala senantiasa memberi rezeki kepada setiap makhluk-Nya, rezeki-Nya amat
luas, tidak terbatas pada materi melimpah, melainkan bisa juga berupa
nikmat-nikmat berharga lainnya yang ada di sekitar manusia.
Sahabat
tolongshareya itulah rezeki yang kita maknai sebagai bentuk karunia Allah SWT.
Kita sebagai manusia dituntut untuk selalu berusaha dan berdoa menyambut rezeki
yang telah ditetapkan kepada kita.
Jangan
sampai hanya berdoa saja tanpa adanya usaha yang tekun, serta begitu pula
sebaliknya. Oleh karena itulah, beberapa hal ketika berdoa juga patut kita
pahami agar rezeki yang baik dapat segera datang pula.
Seperti
misalnya membaca ayat-ayat Al-Qur'an.
Tahukah
bahwa ada dua ayat di dalam Al Qur’an yang jika dibaca setiap malam maka orang
yang membacanya akan diberikan kecukupan? Dua ayat saja? Iya, hanya dua ayat.
Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
مَنْ قَرَأَ
بِالآيَتَيْنِ مِنْ
آخِرِ سُورَةِ
الْبَقَرَةِ فِى
لَيْلَةٍ كَفَتَاهُ
“Siapa
yang membaca dua ayat terakhir dari surat Al Baqarah pada malam hari, niscaya
ia tercukupi.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Dalam
Nuthatul Muttaqin syarh Riyadhush Shalihin, Syaikh DR Mustofa Said Al Khin,
Syaikh DR Mustofa Al Bugho, Syaikh Muhyidin Mistu, Syaikh Ali Asy Syirbaji dan
Syaikh Muhammad Amin Luthfi menerangkan bahwa salah satu makna tercukupi dalam
hadits ini adalah tercukupi keperluan dunia dan akhiratnya serta terhindarkan
dari semua keburukan.
Hadits
ini pula yang dicantumkan oleh Ibnu Katsir saat menjelaskan keutamaan dua ayat
terakhir surat Al Baqarah ini dalam tafsirnya.
Dua
ayat terakhir dalam surat Al Baqarah tersebut tidak lain adalah firman-Nya:
آَمَنَ الرَّسُولُ
بِمَا أُنْزِلَ
إِلَيْهِ مِنْ
رَبِّهِ وَالْمُؤْمِنُونَ
كُلٌّ آَمَنَ
بِاللَّهِ وَمَلَائِكَتِهِ
وَكُتُبِهِ وَرُسُلِهِ
لَا نُفَرِّقُ
بَيْنَ أَحَدٍ
مِنْ رُسُلِهِ
وَقَالُوا سَمِعْنَا
وَأَطَعْنَا غُفْرَانَكَ
رَبَّنَا وَإِلَيْكَ
الْمَصِيرُ
لَا يُكَلِّفُ
اللَّهُ نَفْسًا
إِلَّا وُسْعَهَا
لَهَا مَا
كَسَبَتْ وَعَلَيْهَا
مَا اكْتَسَبَتْ
رَبَّنَا لَا
تُؤَاخِذْنَا إِنْ
نَسِينَا أَوْ
أَخْطَأْنَا رَبَّنَا
وَلَا تَحْمِلْ
عَلَيْنَا إِصْرًا
كَمَا حَمَلْتَهُ
عَلَى الَّذِينَ
مِنْ قَبْلِنَا
رَبَّنَا وَلَا
تُحَمِّلْنَا مَا
لَا طَاقَةَ
لَنَا بِهِ
وَاعْفُ عَنَّا
وَاغْفِرْ لَنَا
وَارْحَمْنَا أَنْتَ
مَوْلَانَا فَانْصُرْنَا
عَلَى الْقَوْمِ
الْكَافِرِينَ
“Rasul
telah beriman kepada apa yang diturunkan kepadanya (Al Qur’an) dari Rabbnya,
demikian pula orang-orang yang beriman. Semuanya beriman kepada Allah,
malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya dan rasul-rasul-Nya.
(Mereka
mengatakan): “Kami tidak membeda-bedakan seseorang pun di antara
rasul-rasul-Nya”, dan mereka mengatakan: “Kami dengar dan kami taat.” (Mereka
berdoa): “Ampunilah kami ya Rabb kami dan kepada Engkaulah tempat kembali.”
Allah
tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Ia mendapat
pahala (dari kebajikan) yang diusahakannya dan ia mendapat siksa (dari
kejahatan) yang dikerjakannya.
“Ya
Rabb kami, janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau kami salah. Ya Rabb
kami, janganlah Engkau bebankan kepada kami beban yang berat sebagaimana Engkau
bebankan kepada orang-orang sebelum kami.
Ya
Rabb kami, janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang tak sanggup kami
memikulnya. Maafkanlah kami; ampunilah kami; dan rahmatilah kami. Engkaulah
Penolong kami, maka tolonglah kami terhadap kaum yang kafir.” (QS. Al Baqarah:
285-286)
Wallahu
a’lam bish shawab.
Sahabat
tolongshareya hal yang terpenting ialah dalam menjalani kehidupan, seorang
hamba seharusnya meyakini bahwa rizkinya telah ditetapkan oleh Allah. Apabila
rizkinya habis, maka dia tidak mungkin hidup di dunia lagi.
Oleh
karena itu, setiap manusia haruslah mencari rezekinya lewat cara yang halal
bukan di jalan yang sesat. Tak ingin bukan rezeki yang seharusnya menjadi
berkah malah menambah dosa?
Semoga
bermanfaat.
Sumber:Wajibbaca