Tolongshareya – Sahabat
tolongshare dizaman seperti sekarang ini sandal memiliki banyak berbagai macam
model dan bentuk serta bahannya. Tidak hanya sandal orang dewasa yang memiliki
variasi banyak mengenai bahan dan model sandal, termasuk juga sandal untuk
anak-anak.
Sebagian situs kesehatan
melaporkan kalau Tv Jerman telah menguji sandal dengan bahan ini dan akhirnya
begitu mengagetkan. Sandal itu mengandung formamida, bahan kimia beracun dan
bersifat karsinogenik yang dapat masuk ke badan lewat kulit. Bahan sandal ini
semacam dengan bahan tikar puzzle yang juga kerap dipakai di beberapa tempat
tinggal.
Berbentuk murninya,
formamida yakni zat kimia yang tidak berwarna dan kental, berbau amonia ringan,
mudah larut di air dan gampang masuk badan lewat pernapasan atau penampakan
kulit. Zat beracun itu ditambahkan sepanjang sistem manufaktur untuk buat busa
lebih lentur dan empuk.
Coba hirup aromanya, dalam
keadaan sandal masih baru aroma kimia bakal terc1um begitu menyengat.
Formamida yakni zat
berbentuk karsinogenik, karsinogen ialah zat yang menyebabkan penyakit kanker.
Beberapa zat karsinogen menyebabkan kanker dengan merubah asam
deoksiribonukleat (DNA) dalam beberapa sel badan hingga mengganggu beberapa
system biologis.
Sebagian situs kesehatan
seperti Timefornaturalhealthcare, Healthylifevision dan Healthyfoodadvice
menyimpulkan bahaya pemakaian sandal itu juga lantaran hidrokarbon aromatik
polisiklik yang diketemukan di dalamnya. 6 dari 10 sandal yang diuji ditemukan
mengandung senyawa di tingkat yang lebih tinggi. Dianjurkan, untuk orang yang
sangat terpaksa memakai sandal beresiko itu hendaknya memakai kaus kaki.
Banyak orangtua yang
membelikan sendal seperti ini untuk anak-anaknya. Sayangi anak anda, pakaikan
kaus kaki setiap menggunakan sandal itu pada si kecil, atau lebih baik ditukar
dengan sandal yang lebih terjamin keamanan bahannya.
Sahabat tolongshare
demikian informasi mengenai sandal yang berbahaya yang umum dipakai anak-anak.
Semoga bisa menambah wawasan untuk orang tua dan semoga bermanfaat.Silahkan
dibagikan agar tidak ada korban selanjutnya.
Sumber:Intisari9