Tolong share -
Sahabat - sahabat pembaca tolong share apa kabar hari ini ? Semoga selalu dalam kebaikan.
Aamiin. Sahabatku, setiap manusia pasti menginginkan hidup bersama dengan
jodohnya. Membesarkan anak-anak berdua, menjalani masa-masa menuju tua, dan
berharap hanya maut yang sanggup memisahkan.
Mendapatkan jodoh tidak semudah cerita cinta dalam film atau dongeng. Ada fase menunggu yang harus dilalui dan terkadang membuat jenuh dan juga frustasi. Pertanyaan ‘kapan nikah’ seakan menjadi momok yang menakutkan saat bertemu dengan orang lain.
Mendapatkan jodoh tidak semudah cerita cinta dalam film atau dongeng. Ada fase menunggu yang harus dilalui dan terkadang membuat jenuh dan juga frustasi. Pertanyaan ‘kapan nikah’ seakan menjadi momok yang menakutkan saat bertemu dengan orang lain.
Namun manusia tidak kuasa menjawab, mengingat jodoh
menjadi kewenangan Allah. Tapi jangan berkecil hati, selalu ada hikmah dari
setiap ujian yang diberikan Allah atas lamanya jodoh ini. Berikut hikmah Allah
belum mempertemukan dengan jodoh.
1. Ujian Naik Kelas
Belum bertemu jodoh merupakan sebuah ujian. Ujian
untuk menghadapi orang-orang yang kerap bertanya mengapa belum menikah. Tidak
hanya kepada diri seseorang yang belum menikah saja, namun hal yang juga akan
dihadapi oleh orang tua dan keluarga yang lain.
Terkadang pertanyaan-pertanyaan tersebut terasa
menyudutkan diri dan keluarga. Padahal mereka yang bertanya tidak mengetahui
bagaimana usaha mereka dan keluarganya menemukan jodoh. Mereka yang bertanya
juga tidak pernah mengetahui begitu banyak doa yang sudah mereka munajatkan
agar dipermudah dalam mendapatkan jodohnya.
Namun jodoh yang diharapkan tidak kunjung datang.
Pasalnya penentu datangnya jodoh bukan diri sendiri, melainkan Allah SWT.
Seseorang tidak akan kuasa meminta jodoh untuk datang, karena jika belum
waktunya, orang yang diharapkan tidak akan datang.
Di sinilah manusia diujia untuk naik tingkat ke kelas
yang lebih tinggi. Allah hanya akan menguji kaum yang disenanginya. Jika mereka
bersabar, maka besar lah nikmat Allah kepadanya.
Besarnya pahala sesuai dengan besarnya ujian dan
cobaan. Sesungguhnya Allah ’Azza wa jalla bila menyenangi suatu kaum Allah
menguji mereka. Barangsiapa bersabar maka baginya manfaat kesabarannya dan
barangsiapa murka maka baginya murka Allah. (HR. Tirmidzi).
2. Diberi Waktu Membahagiakan Orang-orang Tersayang
Seperti diketahui, ketika sudah
menikah, maka tanggungjawab lebih besar adalah untuk suami atau istri.
Perhatian kepada keluarga otomatis berkurang ketika sudah menikah. Untuk itu,
jika saat ini belum dipertemukan jodoh, berprasangka baik saja. Mungkin ada
orangtua yang masih begitu membutuhkan kita, atau ada adik-adik yang harus
diselesaikan sekolah dan kuliahnya. Dengan begitu, menunggu tentu tidak akan
menjadi waktu
yang sia-sia. Karena memberi dan membahagiakan mereka bernilai ibadah dan
sedekah.
3. Diberi Waktu untuk Memantaskan Diri
Mendapatkan jodoh yang baik tentu menjadi harapan setiap orang. Mereka
diharapkan bisa dengan totalitas menjalani hidup dengan kita dan berlaku baik
dan setia. Namun, jodoh itu ibarat cermin. Siapa yang menjadi jodoh kita adalah
cerminan dari kita. Hal ini sudah dijelaskan oleh Allah SWT dalam Alquran yang
artinya:
“Wanita-wanita yang tidak baik untuk
laki-laki yang tidak baik, dan laki-laki yang tidak baik adalah untuk wanita
yang tidak baik pula. Wanita yang .baik untuk lelaki yang baik dan lelaki yang
baik untuk wanita yang baik. (Qs. An Nur:26).
Jika saat ini belum didekatkan jodoh,
cobalah introspeksi diri. Apakah tindakan dan perbuatan kita sudah baik atau
tidak? Jika kita masih banyak menyimpang dari ajaran Allah, maka ada baiknya
memperbaiki diri. Karena kabar baiknya, Allah mengizinkan kita berbenah menjadi
pribadi yang lebih baik, sehingga jodoh yang akan datang juga sama nilainya
dengan kita.
Bisa saja Allah mendatangkan jodoh
pada saat ini, namun nilai kita masih tidak cukup untuk mendatangkan jodoh yang
baik, sehingga mereka yang datang adalah mereka dengan kualitas rendah.
4. Apa yang Diterima Saat Ini adalah
yang Terbaik Pilihan Allah
Belum dipertemukan jodoh mungkin
menjadi hal yang cukup menyakitkan. Bahkan diantaranya sering menggerutu dengan
kondisi tersebut. Namun siapa yang paling tahu hal yang terbaik suatu barang?
Tentu saja penciptanya bukan? Sama dengan manusia, yang paling tahu hal yang
terbaik dari manusia tentu saja Allah SWT sebagai sang pencipta.
“Boleh jadi kamu rnencintai sesuatu
padahal sesuatu itu amat buruk bagimu, dan boleh jadi kamu membenci sesuatu,
padahal itu amat baik bagimu. Kamu tidak menge¬tahui sedangkan Allah Maha
Mengetahui” (QS. 2:216).
Sehingga jika saat ini masih belum
dipertemukan jodoh, ada baiknya tetap berprasangka baik dengan Allah SWT. Dia
tentu paling tahu dengan kebaikan kita dan tidak akan menyengsarakan hamba-Nya
sendiri, di luar kemampuan hamba tersebut.
Bagi yang sudah dipertemukan jodoh,
atau yang melihat orang lain belum berjodoh sebaiknya tidak menyudutkan.
Memang, kita hanya tahu mereka belum menikah sehingga kita berhak bertanya
mengapa mereka belum menikah. Kita tidak tahu mereka sedang memperjuangkan
sesuatu, dan yang kita lupa jodoh adalah misteri yang ditulis sendiri oleh
Allah, sehingga mereka tidak kuasa mendatangkan jodohnya sendiri.
Silahkan tag dan sebarkan ke teman - temanmu,
semoga bermanfaat
sumber : sepercikhikmah.blogspot.co.id