Tolongshareya – Sahabat tolongshareya tidak sedikit sumber
yang menyatakan bahwa bahaya mengonsumsi mie instan. Menurut Guru Besar
Depertemen Gizi Masyarakat Institut Pertanian Bogor (IPB), Prof Dr Hardinsyah,
ada tiga mitos terkait mie instan yang perlu diketahui, berikut ini adalah
mitosnya:
1. Mengganti air rebusan mi instan atau merebusnya dua kali Menurut Hardinsyah, mengganti air rebusan mi instan tidak diperlukan. Beliau
menambahkan bahwa beberapa mie instan di Indonesia, tepung terigunya sudah
mengandung asam folat yang baik untuk tubuh, dan asam folat itu justru larut
dalam air, sehingga jika dibuang otomatis kita tidak mendapatkan asam folat
tersebut.
2. Tubuh memerlukan waktu beberapa hari untuk mencerna mi instan
Hardinsyah membantah mitos tersebut.
Menurutnya, jika tubuh terasa berenergi setelah makan, berarti
makanan tersebut diolah dengan baik oleh tubuh. Sebaliknya, jika setelah makan
malah merasa lemas, berarti makanan tersebut tidak bisa dicerna dengan baik.
Ia kemudian menambahkan, setelah makan mi instan, tubuh akan
merasa berenergi, yang berarti mi instan dapat langsung diolah oleh tubuh.
3. Makan nasi dengan mi instan. Baik atau tidak?
Jawabannya adalah tidak baik. Karena baik nasi dan mi instan
sama-sama karbohidrat. Hardinsyah memberikan saran untuk memvariasi asupan
makanan, misalnya, memakan mi instan dengan telur dan sayur untuk
menyeimbangkan asupan protein dan vitamin.
Seperti dilansir media Jerman, dw.de, Kamis (12/3/2015), berikut
beberapa fakta mie instan berbahaya bagi tubuh yakni:
1.Kurangi Kemampuan Tubuh Serap Gizi
jika Anda
makan mie instan dan setelahnya menyantap makanan sehat seperti sayur dan buah,
maka tubuh tidak akan bisa menyerap semua kandungan gizi dari makanan sehat
tersebut. Ini karena mie instan yang Anda konsumsi, mempengaruhi secara negatif
proses pencernaan hingga beberapa jam setelah dimakan.
2.Pemicu Penyakit Kanker
Mie instan biasanya mengandung bahan pengawet, zat anti beku, dan
unsur lain yang bersifat karsinogen atau bisa mengakibatkan kanker.
Selain itu, mie seduh instan biasanya dikemas dalam “cangkir
polistirena” yang mengandung zat pemicu kanker, plasticizer dan dioksin, dan
bisa tercampur ke dalam mie begitu diseduh dengan air panas.
3.Kandungan Natrium Berlebihan
Kadar natrium tinggi bisa menyebabkan batu ginjal dan gangguan
ginjal lainnya. Kandungan rata-rata natrium pada sebungkus mie instan lebih
dari 800 mg. Sedangkan menurut saran para pakar kesehatan, jumlah asupan
maksimum natrium per hari adalah 2400 mg.
Jadi seporsi mie instan saja sudah hampir memenuhi setengah dari
jumlah asupan natrium yang disarankan.
4.Efek Samping MSG
Mie instan juga kaya penyedap masakan MSG (monosodium glutamat).
Ada yang alergi terhadap MSG, atau juga merasa sakit kepala atau sakit dada
setelah menyantap mie instan. Konsumsi MSG juga berkorelasi dengan penyakit
lain, termasuk kanker.
5.Mengandung Zat Anti Beku
Mie instan biasanya diimbuhi zat anti beku seperti propylene
glycol yang bertujuan untuk mencegah mie menjadi kering.
Konsumsi bahan aditif anti beku ini diyakini memicu berbagai resiko kesehatan, termasuk gangguan hati, jantung dan ginjal serta bisa melemahkan sistem kekebalan tubuh.
Semoga bermanfaat, jangan lupa bagikan info ini ya
Sumber : tribunnewsindo.com