Hati-Hati Saat Mendoakan Pengantin Baru, Rasulullah Melarang Mendoakan Pengantin Baru Dengan Mengucap "Semoga Bahagia Dan Banyak Anak". Ini Alasannya

Tolongshareya – Sahabat tolongshare Pernikahan adalah impian semua manusia, namun manusia itu tidak tahu kapan datangnya jodoh. Ada yang bertemu dengan jodohnya di masa usia yang sangat muda atau bahkan ada pula yang bertemu jodohnya ketika usia sdh cukup atau bahkan jauh dari cukup. Semua itu hanya Allah yang menentukan. Banyak dikalangan masyarakat kita ketika mendapat undangan pernikah mereka mengucapkan doa semoga bahagia dan segera mendapat momongan, namun perlu diketahui ternyata rasulullah melarang kita mengucapkan doa  semoga bahagia dan segera punya momongan, banyak anak. Mengapa demikian? Inilah penjelasannya



Hari itu, Uqail bin Abu Thalib radhiyallahu ‘anhu menikah. Di tengah kebahagiaannya, ia merasakan kegundahan saat mendengar tamu mendoakannya dengan mengucapkan

بِالرَّفَاءِ وَ الْبَنِيْن

“semoga bahagia dan banyak anak”

Tidak ingin berlarut-larut dalam kegundahan dan demi meluruskan kekeliruan, Uqail pun mengatakan kepada tamu tersebut: “Janganlah kamu mendoakan demikian sebab Rasulullah telah melarangnya.”

“Lalu, aku harus mendoakan bagaimana?”

“Ucapkanlah doa yang diajarkan Rasulullah:

بَارَكَ اللَّهُ لَكَ وَ بَارَكَ عَلَيْكَ وَ جَمَعَ بَيْنَكُمَا فِيْ خَيْرٍ

‘Semoga Allah menganugerahkan barakah kepadamu, semoga Allah juga menganugerahkan barakah atasmu, dan semoga Dia menghimpun kalian berdua dalam kebaikan’”

Mengapa Rasulullah melarang seseorang mendoakan pengantin dengan ucapan “semoga bahagia dan banyak anak”? Wallahu a’lam bish shawab. Hanya Allah Subhanahu wa Ta’ala yang mengetahui hakikat sejati di balik larangan ini. Namun, kita dapat memetik hikmah sebagaimana dijelaskan Ustadz Muhammad Fauzil Adhim dalam buku Kado Pernikahan untuk Istriku dan ditulis Ustadz Salim A. Fillah dalam buku Bahagianya Merayakan Cinta.

Hukumnya Makruh

Para ulama menerangkan bahwa hukum mendoakan pengantin dengan ucapan “semoga bahagia dan banyak anak” ini ialah hukumnya makruh. Larangan tersebut tidak serta merta haram sebab dalam hadits yang lain Rasulullah membanggakan banyaknya jumlah umatnya dibanding umat nabi-nabi sebelumnya. Jadi dalam Islam, banyak anak itu bagus. Bahagia dalam pernikahan juga bukan sebuah hal yang dilarang. Namun, mendoakan pengantin dengan ucapan “semoga bahagia dan banyak anak” bukanlah doa yang tepat.

Doa yang Lebih Baik; Barokah

Rasulullah melarang mendoakan pengantin “semoga bahagia dan banyak anak” dan beliau menganjurkan umatnya untuk mendoakan dengan ucapan:

بَارَكَ اللَّهُ لَكَ وَ بَارَكَ عَلَيْكَ وَ جَمَعَ بَيْنَكُمَا فِيْ خَيْرٍ

“Semoga Allah menganugerahkan barakah kepadamu, semoga Allah juga menganugerahkan barakah atasmu, dan semoga Dia menghimpun kalian berdua dalam kebaikan”

Hari-hari setelah pernikahan tidak selalu adalah hari yang bahagia. Orang yang menikah juga belum tentu mempunyai banyak anak. Maka membayangkan setelah menikah akan selalu bahagia serta mempunyai banyak anak merupakan hal yang tidak sepenuhnya benar, tidak spenuhnya bisa menjadi kenyataan bagi tiap orang.

Sebagaimana fase kehidupan lainnya, hari-hari dalam kehidupan berumah tangga juga diwarnai oleh dua hal: kadang kita menemukan hal-hal yang kita sukai, kadang kita menemukan hal yang tidak kita sukai. Kadang kita mengalami hal-hal yang kita inginkan, kadang kita mengalami hal-hal yang tak kita inginkan. Kadang kita menjumpai perkara serta peristiwa yang membuat hati kita senang, kadang kita menjumpai perkara serta peristiwa yang membuat hati kita tak senang. Pada kedua sisi itu, kita berharap ada barakah. Pada kedua sisi itu, kita mendoakan pasangan suami istri selalu mendapatkan barakah. Inilah yang kita tangkap dari doa ini. Dan inilah yang jauh lebih baik daripada “bahagia dan banyak anak.”

Dalam doa yang diajarkan Rasulullah ini, ada kata laka dan ada ‘alaika. Meskipun sama-sama keberkahan yang diminta, namun dengan adanya preposisi yang berbeda ini, maknanya menjadi: barakah pada hal-hal yang disenangi dan sekaligus barakah pada hal-hal yang tidak disenangi. Jadi kita mendoakan pengantin muslim senantiasa mendapatkan keberkahan baik dalam kondisi yang mereka senangi maupun tidak mereka senangi. Misalnya saat mereka diluaskan rezekinya oleh Allah, mereka berada dalam keberkahan dengan sikap syukur dan banyaknya infaq. Dan ketika suatu saat mereka berada dalam keterbatasan ekonomi, mereka juga berada dalam keberkahan dengan sikap sabar dan iffah-nya.

Dengan mendoakan barakah, berarti kita merangkum sekian banyak kebaikan dalam satu ikatan. Seperti ketika menyuruh seseorang untuk shalat dengan khusyu’, sesungguhnya untuk bisa mencapai perintah itu harus thaharah dulu, berwudhu dulu, memenuhi syarat dan rukun shalat. Demikian pula dengan barakah.

Dengan mendoakan barakah, berarti kita merangkum sekian banyak kebaikan dalam satu ikatan. Seperti saat menyuruh seseorang untuk shalat dengan khusyu’, sesungguhnya untuk dapat mencapai perintah itu harus thaharah dulu, berwudhu dulu, memenuhi syarat dan rukun shalat. Demikian pula dengan barakah.

Ada suami istri yang banyak berbahagia di dunia, tetapi ternyata di akhirat masuk neraka. Tentu bukan itu yang kita harapkan terjadi pada saudara kita pengantin baru. Pun ada suami istri yang pernikahannya langgeng dan abadi di dunia, tetapi keduanya masuk neraka. Seperti Abu Lahab dan istrinya yang di-nash Allah dalam surat Al Lahab. Tentu juga, bukan seperti ini yang kita harapkan pada saudara kita pengantin baru. Kita mengharapkan mereka memperoleh banyak kebaikan, kendati bahagia dan duka datang silih berganti, dan tidak semua pasangan suami istri mempunyai anak yang banyak. Dan doa yang diajarkan Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam itulah doa yang paling tepat.

Demikianlah penjelasan mengapa rasulullah melarang mengucapkan doa kepada pengantin baru dengan doa semoga bahagia dan banyak anak. Semoga artikel ini dapat menambah ilmu kita semua dan semoga bermanfaat. Aamiin




Sumber:Jurnalislam


Share on Facebook
Share on Twitter
Share on Google+