Tolongshareya – Sahabat tolongshareya sudahkah anda
menikah ? atau sudah menikah ingin nambah istri, dalam ajaran islam lelaki di
perbolehkan menikah lagi atau mempunyai 4 istri, akan tetapi harus memenuhi
syarat yang di tentukan oleh ajaran islam, jika tidak mampu syaratnya akan
lebih baik hanya mempunyai 1 istri saja, Lantas jika pingin nambah istri apa
milih gadis atau janda ? Inilah keutamaan menikahi janda? Ataukah lebih baik
dengan gadis saja?
Berikut
ini ialah Keutaman Menolong Para Janda
Dari Abu Hurairah, berkata, “Rasulullah shallallahu
‘alaihi wa sallam bersabda,
السَّاعِي عَلَى اْلأَرْمَلَةِ وَالْمَسَاكِيْنِ، كَالْمُجَاهِدِ فِي سَبِيْلِ اللهِ، وَكَالَّذِي يَصُوْمُ النَّهَارَ وَيَقُوْمُ اللَّيْلَ
“Orang yang berusaha
menghidupi para janda dan orang-orang miskin laksana orang yang berjuang di
jalan Allah. Dia juga laksana orang yang berpuasa di siang hari dan menegakkan
shalat di malam hari.”(HR. Bukhari no. 5353 dan Muslim no. 2982)
Termasuk dalam menolong para janda ialah dengan
menikahi mereka. Namun janda manakah yang dimaksud?
Disebutkan dalam Al Minhaj Syarh Shahih Muslim (18:
93-94), ada ulama yang mengatakan bahwa “armalah” yang disebut dalam hadits ialah
wanita yang tidak memiliki suami, baik ia sudah menikah ataukah belum. Ada
ulama pula yang menyatakan bahwa armalah ialah wanita yang diceraikan oleh
suaminya.
Ada pendapat lain dari Ibnu Qutaibah bahwa disebut
armalah karena kemiskinan, yaitu tidak ada lagi bekal nafkah yang ia miliki
karena ketiadaan suami. Armalah bisa disebut untuk seseorang yang bekalnya
tidak ada lagi. Demikian nukilan dari Imam Nawawi.
Pendapat terakhir itulah yang penulis cendrungi.
Dari pendapat terakhir tersebut, janda yang punya
keutamaan untuk disantuni ialah janda yang ditinggal mati suami atau janda yang
diceraikan dan sulit untuk menanggung nafkah untuk keluarga. Adapun janda kaya,
tidak termasuk di dalamnya.
Keutamaan Menikahi Janda yang Ditinggal Mati Suami dan
Memiliki Anak Yatim
Kita tahu bersama bahwa anak yatim ialah anak yang
ditinggal mati ayahnya. Anak seperti inilah yang dikatakan yatim dan punya
keutamaan untuk ditolong karena penanggung nafkahnya -yaitu ayahnya- sudah
tiada. Jika ada yang menikahi janda karena ingin menolong anaknya, maka ia akan
dapat keutamaan besar menyantuni anak yatim.
Dari Sahl ibnu Sa’ad, dari Nabi shallallahu ‘alaihi
wasallam, beliau bersabda,
« أَنَا وَكَافِلُ الْيَتِيمِ فِى الْجَنَّةِ هَكَذَا »
. وَأَشَارَ بِالسَّبَّابَةِ وَالْوُسْطَى ، وَفَرَّجَ بَيْنَهُمَا شَيْئًا
“Kedudukanku dan orang yang
menanggung anak yatim di surga bagaikan ini.”
[Beliau merapatkan jari telunjuk dan jari tengahnya, namun beliau
regangkan antara keduanya]. (HR. Bukhari no. 5304).
Menikahi Janda ataukah Perawan?
Walau memang menikahi perawan ada keutamaannya. Namun
menikahi janda tidak boleh dipandang sebelah mata. Bahkan ada pria yang
membutuhkan janda dibanding gadis perawan. Semisal seorang pria ingin mencari
wanita yang lebih dewasa darinya sehingga bisa mengurus adik-adiknya. Dari
Jabir bin ‘Abdillah, ia pernah berkata,
تَزَوَّجْتُ امْرَأَةً فِى عَهْدِ رَسُولِ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- فَلَقِيتُ النَّبِىَّ -صلى الله عليه وسلم- فَقَالَ «
يَا جَابِرُ تَزَوَّجْتَ
». قُلْتُ نَعَمْ. قَالَ «
بِكْرٌ أَمْ ثَيِّبٌ
». قُلْتُ ثَيِّبٌ. قَالَ «
فَهَلاَّ بِكْرًا تُلاَعِبُهَا
». قُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ إِنَّ لِى أَخَوَاتٍ فَخَشِيتُ أَنْ تَدْخُلَ بَيْنِى وَبَيْنَهُنَّ. قَالَ «
فَذَاكَ إِذًا. إِنَّ الْمَرْأَةَ تُنْكَحُ عَلَى دِينِهَا وَمَالِهَا وَجَمَالِهَا فَعَلَيْكَ بِذَاتِ الدِّينِ تَرِبَتْ يَدَاكَ »
“Aku pernah menikahi
seorang wanita di masa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Lalu aku
bertemu dengan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, beliau pun bertanya, “Wahai
Jabir, apakah engkau sudah menikah?” Ia menjawab, “Iya sudah.” “Yang kau nikahi
gadis ataukah janda?”, tanya Rasul shallallahu ‘alaihi wa sallam. Aku pun
menjawab, “Janda.” Rasul shallallahu ‘alaihi wa sallam mengatakan, “Kenapa
engkau tidak menikahi gadis saja, bukankah engkau bisa bersenang-senang
dengannya?” Aku pun menjawab, “Wahai Rasulullah, sesungguhnya aku memiliki
beberapa saudara perempuan. Aku khawatir jika menikahi perawan malah nanti ia
sibuk bermain dengan saudara-saudara perempuanku. Rasul shallallahu ‘alaihi wa
sallam bersabda, “Itu berarti alasanmu. Ingatlah, wanita itu dinikahi karena
seseorang memandang agama, harta, dan kecantikannya. Pilihlah yang baik
agamanya, engkau pasti menuai keberuntungan.” (HR. Muslim no. 715)
“Namun dengan catatan di sini tetap memandang janda yang punya agama yang baik, bukan sembarang janda”
Semoga pengetahuan ini bisa bermanfaat bagi sahabat
tolongshareya.
“Ayo para jomblo yang hendak mau menikah, atau para pria yang ingin menambah istri lagi, silakan menimbang para janda sebagai pilihan. Para janda pun selalu menanti pertolongan kalian”
Sumber: rumaysho.com