Jadi Suami Itu Jangan Bermalas-Malasan, Ini alasannya

Todlongshareya - Sahabat tolongshareya yang dimuliakan oleh Allah SWT, banyak suami saat ini lebih tsering mengerjakan hal-hal yang tidak bermanfaat, seperti hobi main game, kongkow bersama teman-temannya, atau nonton TV dan tidur-tiduran di rumah, dari pada bekerja giat serta membantu istri mendidik anak-anak atau mengerjakan pekerjaan rumah tangga.



Padahal, seorang suami ialah pemimpin yang kelak Allah minta pertanggungjawaban atas orang-orang yang dipimpinnya. Tak sepatutnya menjadi suami pemalas atau tak bisa diharapkan oleh istri untuk membantu pekerjaan rumahtangga dan mendidik anak-anak. Berikut ini beberapa alasan mengapa para suami tak boleh memelihara sifat malas:

Yang pertama ialah Anda bukan wanita
Anda bukanlah seorang wanita yang bisa masuk surga dengan sangat mudah, cukup mengerjakan shalat lima waktu, puasa Ramadhan, serta mematuhi suaminya, maka bisa masuk surga dari pintu manapun yang ia kehendaki.

“Jika seorang wanita menjalankan shalat lima waktu, puasa di bulan Ramadhan, menjaga kema-luannya dan mentaati suaminya, maka akan dikatakan kepadanya, masuklah kedalam Jannah dari pintu manapun yang kamu suka.” (HR Ahmad)

Seorang pria memiliki banyak tanggungan yang harus dipertanggungjawabkan, sungguh bodoh jika waktu hidup di dunia ini malah Anda sia-siakan hanya untuk bermain dan kongkow-kongkow padahal begitu banyak kewajiban yang harus Anda tunaikan terhadap istri, anak, orangtua, dan saudara kandung.

Bisa jadi pahala shalat, puasa, dan seluruh amalan ibadah Anda tidak cukupkah jika dibandingkan dosa-dosa mengabaikan kewajiban orang-orang yang menjadi tanggungan Anda. Maka, berhentilah bermalas-malasan, Anda adalah teladan bagi istri dan anak-anak sekaligus pemimpin mereka.

Yang Kedua Ialah Kebutuhan Hidup makin meningkat

Alasan selanjutnya mengapa seorang suami tak boleh bermalas-malasan adalah karena setiap harinya kebutuhan hidup makin meningkat. Anak-anak butuh biaya pendidikan, keperluan untuk dapur, biaya listrik, telepon, dan sebagainya pun makin besar. Maka tak ada alasan untuk bermalas-malasan.

Yang Ketiga Ialah Pekerjaan rumah tangga dan kewajiban mendidik anak bukanlah hal sederhana

"Sesungguhnya hartamu dan anak-anakmu hanyalah cobaan (bagimu): di sisi Allah-lah pahala yang besar." (QS. At-Taghabun: 15)



Apakah Anda melepas begitu saja masalah pendidikan anak-anak pada istri yang sudah lelah seharian membereskan pekerjaan rumah? Atau, mempercayakan pendidikan anak pada istri yang sudah lelah bekerja seharian membantu Anda menafkahi rumah tangga?

Bukankah pria lebih kuat dari wanita? Namun bagaimana mungkin Anda membiarkan diri sendiri kalah dari istri yang bisa melakukan pekerjaan rumah, sekaligus membantu Anda memenuhi nafkah keluarga, plus mendidik anak-anak? Apa anda gak malu dengan istri yang begitu kuat mengurusi semua nya.

Pendidikan anak-anak bukan semata-mata mengajarkan mereka huruf alphabet atau hijaiyah, tapi juga menanamkan karakter dan akhlak terpuji. Dan hal tersebut takkan bisa terwujud jika hanya ibu saja yang berperan.
Semoga tulisan ini bermanfaat bagi pasangan suami-istri khususnya bagi para suami agar tidak malas membantu istri dalam hal rumahtangga baik pekerjaan rumah maupun mendidik anak-anak. Terima kasih sahabat tolongshareya yang telah membacanya


Sumber : ummi-online.com

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on Google+
Tags :

Related : Jadi Suami Itu Jangan Bermalas-Malasan, Ini alasannya