Tolongshareya – Sahabat Tolongshareya, Diantara kita mungkin pernah berfikir kenapa
orang yang sudah berbuat dzolim, ingkar dan menyakiti orang lain tetap hidup
makmur dan bebas? Berbeda dengan orang yang beriman yang justru tidak henti-hentinya
mendapat cobaan dalam berbagai bentuk dari Allah SWT. Lantas, adakah alasan
Allah SWT melakukan demikian?
Pertanyaan ini tanpa kita sadari dapat mengundang diri
untuk mempertanyakan keadilan Allah. Walau kondisi seseorang tidak sebaik mereka, yakinlah Allah
telah menyelamatkan diri tidak diserupa dengan mereka dan masih memberi
kekuatan diri untuk terus beribadah kepada-Nya.
Lantas mengapa orang yang sudah dzalim dan ingkar
kepada Allah masih diberikan rezeki, kesehatan, tidak ditampakkan dosanya dan
tidak disegerakan sangsi kepadanya. Dalam kitab Nashaihul Ibad, Saad bin Hilal
berkata bahwa meski ddzalim dan selalu melanggar perintah Allah, orang ddzalim
tetap tetap memberinya 4 anugerah kepadanya:
No
1. Orang ddzalim tidak terhalang untuk mendapatkan rezeki
Allah SWT mempunyai sifat Rahman yakni kasih Allah pada
semua manusia, dan rahiim kasih sayang Allah hanya untuk orang beriman saja
kelak di akhirat. Nah orang ddzalim mendapat kasih sayang berupa rahman, jadi
meski Ia ddzalim atau kafir, tetap saja mendapatkan nikmat Allah ini. Namun
Rahman Allah itu hanya sebatas di dunia
saja.
Akan tetapi orang ddzalim tidak akan mendapatkan sifat
rahiim, karena sifat ini hanya untuk kasih sayang Allah hanya untuk orang
beriman dari mulai di dunia dan di akhirat. Seperti dalam surat Al-Israa’ ayat
20 berikut ini.
Kepada masing-masing golongan baik golongan ini maupun
golongan itu Kami berikan bantuan dari
kemurahan Tuhanmu. Dan kemurahan Tuhanmu tidak dapat dihalangi. (Q.S. Al-Israa’
[17] : 20).
Orang ddzalim ialah
orang yang menginginkan kehidupan di dunia saja. Mereka bahkan disegerakan
diberi keduniawaian sebagaimana yang mereka minta.
Barangsiapa menghendaki kehidupan sekarang (duniawi),
maka Kami segerakan baginya di dunia itu apa yang kami kehendaki bagi orang
yang kami kehendaki dan Kami tentukan baginya neraka jahannam; ia akan
memasukinya dalam keadaan tercela dan terusir. (Q.S. Al-Israa’ [17] : 19).
Perhatikan secara jelas dan seksama orang dzalim itu,
tentu bukan dengan pandangan kedengkian karena kelebihan materi mereka, apakah
sejujurnya mereka bahagia dan tenang dengan harta yang didapatnya itu, lantas
bagaimana kehidupan keluarganya.
Ternyata ketenangan dan kebahagian hanya muncul
dipermukaan, namun didalamnya hati mereka sudah tentu gersang. Manifestasinya
terlihat dengan tiada henti mereka
mengejar kedudukan, kekayaan dan kelezatan hidup. Apa yang sudah didapat walau
melimpah, masih terus dianggap kurang.
Dengan demikian tidak perlu kuatir dengan orang dzalim
yang malah mendapatkan apa apa yang mereka inginkan di dunia. Jika tiba
waktunya yang dijanjikan Allah maka segala harta kekayaannya tidak dapat
dijadikan penebus untuk membebaskan dirinya dari siksanya yang pedih yang telah
disiapkan Allah.
No
2. Orang ddzalim tidak terhalang untuk mendapat kesehatan Sifat Allah Rahman
juga berlaku untuk kesehatan. Setiap orang yang ddzalim tidak terhalang untuk
mendapat kesehatan. Selain karena izin Allah SWT, kesehatan didapat karena
dibarengi dengan pola hidup sehat dan olahraga.
Bagi mereka yang ddzalim namun tetap menjaga pola
hidupnya, maka Allah SWT tetap
menganugerahkan kesehatan karena usahanya tersebut. Akan tetapi ini tidak
berlaku jika Allah menginginkan hambanya yang ddzalim sakit, meski Ia telah
menjaga pola hidup sehat dan berolahraga, namun akan tetap mengalami sakit
dengan izin Allah.
No
3. Allah tidak akan menampakkan dosanya semasa hidup di dunia Allah tidak akan
memperlihatkan dosa semasa di dunia kepada orang ddzalim. Ia hanya akan
mengetuk pintu bagi orang terpilih tentang beratnya azab neraka terhadap dosa
yang telah dilakukan di dunia.
Memperlihatkan dosa semasa hidup juga termasuk nikmat
Allah, bagaimana tidak, dengan begitu manusia akan mengingat kematian dan
akhirnya beralih menjadi lebih baik lagi. Namun kepada orang ddzalim, Allah
tidak menganugerahkan hal tersebut. Mata hati mereka tertutup dan tidak bisa
melihat dosa-dosa yang telah mereka lakukan.
No
4. Allah tidak menyegerakan hukumannnya di dunia Bagi mereka yang ddzalim,
Allah juga tidak menyegerakan hukumannnya di dunia. Namun hal ini bukan berarti
orang ddzalim luput dari pengawasan Allah SWT. Allah hanya menangguhkan atas
mereka. Terhadap rahmatNya yang tetap
diberikan kepada manusia yang jelas-jelas ingkar, menunjukkan kesabaran Allah
atas semua ciptaan-Nya.
Firman Allah: Dan janganlah sekali-kali kamu (Muhammad)
mengira, bahwa Allah lalai dari apa yang diperbuat oleh orang-orang yang dzalim.
Sesungguhnya Allah memberi tangguh kepada mereka sampai hari yang pada waktu
itu mata (mereka) terbelalak, (Ibrahim
:42)
Firman Allah : Dan tinggalkanlah dosa yang nampak dan
yang tersembunyi. Sesungguhnya orang yang mengerjakan dosa, kelak akan diberi
pembalasan (pada hari kiamat), disebabkan apa yang mereka telah kerjakan. (Al
Anam : 120)
Dengan demikian kita tak perlu irilah dengan mereka
karena Allah hanya menangguhkan. Bukan kah hidup di dunia hanya sementara, di
sinilah kita diwajibkan mendapatkan bekal untuk mendapatkan surga di akhirat
kelak.
Semoga artikel ini bisa mencerahkan kita semua agar
lebih bertaqwa kepada ALLAH SWT. Terima kasih sahabat tolongshareya yang selalu
berkunjung ke blog kami.
Sumber :islamdunia2