Tolong Share - Anak adalah titipan Allah SWT kepada kedua orang tua,
masyarakat bangsa dan negara yang kelak akan memakmurkan dunia sebagai rahmatan
lila’lamin
Ketika ada seseorang menanyakan berapa
harga anakmu? Bingung pasti...
Karena
nilai anak tak bisa diukur dengan materi,tak ternilai..!
Tapi
benarkah anak itu tak ternilai ?
Kadang-kadang
atau mungkin seringkali anak bernilai sangat rendah di mata orangtua..
Kadang dia
lebih rendah dari sebuah guci kristal.
Ketika guci
itu pecah tanpa sengaja, maka rasa marah kemudian memecahkan perasaan anak,
merendahkan nilai anak....
guci lebih
berharga saat itu..!
Kadang dia
lebih rendah nilainya dari sebuah mangkok atau piring..
Yang jika
pecah, suara kemudian meninggi memecahkan hati sang anak...
Atau lebih
rendah dari semangkok sayur yang tertumpah, karena tangan kecilnya berusaha membantu
ibu di dapur.
Mata yang
melotot terasa lebih pantas walaupun harus menumpahkan air mata sang anak...!
Atau lebih
rendah dari sebuah mobil baru yang jika tergores, maka goresannya dianggap
lebih berbahaya ketimbang goresan luka di hati sang anak...
Kadang anak
juga lebih rendah nilainya dibanding facebook atau pertandingan bola....
sehingga
lebih banyak waktu dan keseriusan yang dihabiskan untuk facebook dan nonton
bola ketimbang mendengarkan cerita anaknya di sekolah..
Kadang anak
lebih rendah nilainya dari handphone..
"gak
boleh nanti rusak...!"
kekhawatiran
HP rusak lebih besar dibanding kekhawatiran rusaknya perasaan sang anak.
Berapa
nilai anak bagi kita? Adalah sejauh keikhlasan kita menahan diri hingga tidak
merusak hatinya....
Adalah
sejauh kemampuan kita menempatkan harga dirinya jauh diatas benda-benda mati
yang kita miliki...
Benda itu
tidak akan menolong kita di yaumil akhir..!
Sementara anak, adalah investasi kita dihadapan Allah.
Dia yang
akan memperpanjang usia historis kita dengan doa dan amal sholih yang kita
ajarkan dan dia melakukannya..
Ya
Allah...jika ada keburukan akhlak kami ketika membesarkannya...
hilangkanlah
dari ingatan anak-anak kami...
Hilangkan
jejak-jejak keburukan dari tangan, mata atau mulut kami.
Kami hanya
penitipan, sesungguhnya Engkau akan mengambil titipanMu, dan kami ingin Engkau
puas dengan titipan itu...
Hingga kami
berhak atas RahmatMu di yaumil akhir..
رَبَّنَا هَبْ
لَنَا مِنْ
أَزْوَاجِنَا وَذُرِّيَّاتِنَا
قُرَّةَ أَعْيُنٍ
وَاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِينَ
إِمَامًا
“Wahai Rabb kami, anugerahkanlah kepada kami
istri-istri kami dan keturunan kami sebagai penyenang hati (kami), dan
jadikanlah kami imam bagi orang-orang yang bertakwa.” (Al Furqan:74)
Aaamiin yaa
Robbul izza
Jazaakmllohu
khoir,
Barakallohu
fiikum
Sumber :
ahsantv indonesia