Tolongshareya – Sahabat Tolongshareya yang dimuliakan
oleh Allah SWT, ada seorang Ayah bercerita kepada anak perempuannya. Suatu ketika seorang wanita tua diwawancarai oleh
seorang presenter dalam sebuah acara tentang rahasia kebahagiaannya yang tak
pernah putus hingga ajal menjemput.
Apakah hal tersebut karena ia pintar memasak? Atau
karena dia cantik? Atau karena ia bisa melahirkan banyak anak, ataukah karena dia
kaya raya?
Dan wanita itu menjawab :
“Sesungguhnya rahasia kabahagiaan suami istri ada di
tangan sang istri, tentunya setelah mendapat taufik dari Allah. Seorang istri
mampu menjadikan rumahnya laksana surga, juga mampu menjadikannya neraka.
Jangan Anda katakan karena harta !Sebab betapa banyak
istri kaya raya namun ia rusak karenanya, lalu sang suami
meninggalkannya.Jangan pula Anda katakan karena anak-anak !Bukankah banyak
istri yang mampu melahirkan banyak anak hingga sepuluh namun sang suami tak
mencintainya, bahkan mungkin menceraikannya.
Dan betapa banyak istri yang pintar memasak. Di antara
mereka ada yang mampu memasak hingga seharian tapi meskipun begitu ia sering
mengeluhkan tentang perilaku buruk sang suami.”
Maka sang peresenter pun terheran, segera ia
berucap:“Lantas apakah #rahasia
nya..?”
Dan Lagi wanita itu menjawab:
“Saat suamiku marah dan meledak-ledak, segera aku diam
dengan rasa hormat padanya. Aku tundukkan kepalaku dengan penuh rasa maaf. Tapi
janganlah Anda diam yang disertai pandangan mengejek, sebab seorang lelaki
sangat cerdas untuk memahami itu.”
“Kenapa Anda tidak keluar dari kamar saja..?” tukas
presenter.
Dan wanita itu segera menjawab:
“Jangan Anda lalukan itu! Sebab suamimu akan menyangka
bahwa Anda lari dan tak sudi mendengarkannya. Anda harus diam dan menerima
segala yang diucapkannya hingga ia tenang.
Setelah ia tenang, aku katakan padanya; 'Apakah sudah
selesai?'
Selanjutnya aku keluar….
Sebab ia pasti lelah dan butuh istirahat setelah
melepas ledakan amarahnya.
Aku keluar dan melanjutkan kembali pekerjaan rumahku.”
“Apa yang Anda lakukan? Apakah Anda menghindar darinya
dan tidak berbicara dengannya selama sepekan atau lebih?” tanya presenter
penasaran.
Wanita itu menasehati :“Anda jangan lakukan itu, sebab
itu kebiasaan buruk. Itu senjata yang bisa menjadi bumerang buat Anda. Saat
Anda menghindar darinya sepekan sedang ia ingin meminta maaf kepada Anda, maka
menghindar darinya akan membuatnya kembali marah.
Bahkan mungkin ia akan jauh lebih murka dari
sebelumnya.”
“Lalu apa yang Anda lakukan..?” tanya sang presenter
terus mengejar.
Dan wanita itu menjawab:
“Selang dua jam atau lebih, aku bawakan untuknya
segelas jus buah atau secangkir kopi, dan kukatakan padanya, Silakan diminum.
Aku tahu ia pasti membutuhkan hal yang demikian, maka
aku berkata-kata padanya seperti tak pernah terjadi sesuatu sebelumnya.”
“Apakah Anda marah padanya..?” ucap presenter dengan
muka takjub.
Dan wanita itu berkata:
“Tidak... Dan saat itulah suamiku mulai meminta maaf
padaku dan ia berkata dengan suara yang lembut.”
“Dan Anda mempercayainya..?” ujar sang presenter.
Yang terakhir wanita itu menjawab :
“Ya. Pasti. Sebab aku percaya dengan diriku dan aku
bukan orang bodoh. Apakah Anda ingin aku mempercayainya saat ia marah lalu
tidak mempercayainya saat ia tenang..?” “Lalu bagaimana dengan harga diri
Anda?” potong sang presenter.
“Harga diriku ada pada ridha suamiku dan pada
tentramnya hubungan kami. Dan sejatinya antara suami
istri
sudah tak ada lagi yang namanya harga diri. Harga diri apa lagi..?!!
Padahal di hadapan suami Anda, Anda telah lepaskan
semua pakaian Anda!” Lantas apalagi harga diri istri dihadapan suami ?
Semoga kisah ini member inspirasi bagi sahabat
tolongsharaya agar rumahtangga bisa harmonis sakinah mawaddah warahmah hingga
aja menjemput.
Sumber : Ustadz Fairuz Ahmad