Tolongshareya – Sahabat tolongshare
Pada hari kiamat setiap manusia akan melewati jembatan yang terbentang diatas
neraka jahanam. Jembatan ini digambarkan seperti sehelai rambut yang dibelah
tujuh dan lebih tajam dari sebilah pedang. Jembatan ini bernama Shirathal
Mustaqim.
Setiap orang akan
melewatinya sesuai dengan amalannya. Ada yang berhasil melewatinya dengan
cepat, ada yang melewatinya dengan lambat dan ada pula yang terjatuh ke dalam
neraka. Sehingga sudah selayaknya bila kita mempersiapkan bekal untuk
menghadapinya.
Umat Islam tentu sangat
familiar dengan Shirathal Mustaqim. Jembatan ini akan dilewati setiap Bani Adam
pada pada hari kiamat kelak. Konon Shirathal Mustaqim disebut-sebut seperti
rambut yang dibelah tujuh. Sehingga sulit dibayangkan bagaimana manusia dapat
melewatinya.
Ditambah lagi, permukaan
jembatan ini sangat licin, mempunyai kait, cakar dan duri. Meski di ujung
jembatan ada surga yang menanti, namun sepanjang lintasan ialah neraka yang
berapi-api. Hal ini membuat kaki setiap manusia tidak akan mudah untuk
melangkah.
Hanya amalan di dunia saja
yang menyelamatkan, sedangkan selebihnya harus pasrah. Bila saja manusia
melakukan enam perbuatan ini semasa hidup, maka dapat jadi kaki akan kokoh
hingga di ujung jembatan. Apa saja perbuatan tersebut? Berikut penjelasan selengkapnya.
1.
Keterikatan pada Masjid
Perbuatan kesatu yang
ternyata dapat mengokohkan kaki kita saat melewati jembatan Ash-Shirat ialah
keterikatan pada masjid. Hal ini sesuai dengan sabda Rasulullah yang mengatakan
bahwa masjid adalah merupakan tempat bagi orang-orang yang bertakwa.
Oleh karena itu, Allah
akan menyantuni orang yang menjadikan masjid sebagai rumah dengan roh,
wewangian, dan rahmat. Tidak hanya itu, orang yang mempunyai keterikatan dengan
masjid akan diberi petunjuk oleh Allah SWT saat melewati Ash-Shirat agar dapat
masuk ke dalam surga.
2.
Ikhlas Bersedekah
Tidak hanya keterikatan
dengan masjid, agar dapat lebih kaki kita tidak mudah terperosok ke dalam
neraka saat melewati jembatan Ash-Shirat, maka ada perbuatan yang harus kita
laksanakan yakni ikhlas dalam bersedekah.
Pada dasarnya sedekah
dapat dilakukan dengan apa saja, asalkan sesuatu yang halal. Baik itu harta,
jasa bahkan senyuman pun sudah dikatakan sebagai sedekah. Namun, satu hal yang
harus diingat saat kita mengamalkannya belajarkan untuk ikhlas memberikannya
kepada orang lain. Sebab ada balasan besar untuk amalan yang demikian.
Rasulullah SAW bersabda:
“Barangsiapa berbuat
kebaikan dengan bersedekah maka dia diperbolehkan melalui ash-Shiraat dengan
mendapatkan petunjuk.”
3.
Memaafkan Kesalahan Seorang Muslim
Setiap manusia tentu tidak
pernah luput dari kesalahan serta dosa, baik itu kepada Allah ataupun kepada
sesama muslim lainnya. Namun, ternyata sebagai sesama muslim kita harus saling
memaafkan kesalahan orang lain. Sebab dengan melakukannya, maka Allah akan
memudahkan langkah kita saat melewati jembatan Ash-Shirat di akhirat kelak.
Dalam hadits yang
diriwayatkan oleh Abu Hurairah, Rasulullah SAW bersabda, “Barangsiapa yang
memberi maaf terhadap orang lain, maka Allah akan menyedikitkan kesulitannya di
hari Kiamat.”
4.
Mengurangi Beban Kesulitan Orang Lain
Perbuatan selanjutnya yang
juga menjadi pengokoh kaki saat melewati jembatan Ash-Shirat ini ialah dengan
mengurangi beban kesulitan orang lain. Saat berada di dunia, sebagai sesama
manusia kita harus saling menolong satu sama lain. Saat kita melakukannya
dengan hati yang ikhlas, maka Allah akan menolong kita saat berada di akhirat
kelak.
Dalam hadits yang
diriwayatkan oleh Aisyah, Rasulullah SAW bersabda, “Barangsiapa yang menyambungkan
bagi saudaranya yang Muslim kepada orang yang mempunyai kekuasaan dalam
menyampaikan kebaikan atau memberikan kemudahan kepada orang yang tengah dalam
kesulitan, Allah akan memberikan pertolongan atas kemudahan melewati
ash-Shiraath pada hari Kiamat saat kaki tergoyah.”
5.
Membantu Kebutuhan Orang Lain
Tidak cukup hanya
mengurangi beban orang lain, ternyata untuk dapat mengokohkan kaki saat
melewati jembatan ini kita juga harus senantiasa membantu kebutuhan orang lain.
Dalam hadits yang
diriwayatkan dari Anas, disebutkan bahwa telah datang seseorang kepada
Rasulullah SAW. dan bertanya, “Wahai Rasulullah, Manusia bagaimana yang paling
dicintai oleh Allah?” Rasulullah menjawab, “Manusia yang paling dicintai Allah ialah
orang yang paling bermanfaat bagi yang lainnya, amalan yang paling dicintai
oleh Allah yang akan membuat kebahagiaan seorang Muslim yang lain ialah:
meringankan kesulitan orang lain, memenuhi sebagian utangnya, memberi makan
seseorang yang sedang kelaparan, dan memberikan kemudahan bagi orang yang
sedang membutuhkan itu lebih baik daripada beriktikaf di masjid ini selama satu
bulan. Barangsiapa yang melapangkan diri untuk membantu orang lain, Allah akan
mengisi hatinya pada hari Kiamat dengan keridhaan-Nya dan barangsiapa yang
berjalan dengan saudaranya akan suatu kebutuhan kemudian dia dapat memenuhinya,
maka Allah akan menetapkan dua kakinya pada hari saat kaki-kaki akan terpeleset
ke dalam neraka.”
6.
Menjaga Kaum Mukminin dari Gangguan Kaum Munafik
Perbuatan terakhir yang
daoat menolong kita saat melewati jembatan Ash-Shirat ialah dengan menjaga kaum
mukminin dari gangguan kaum munafik. Hal ini bertujuan agar kita selamat dari
segala macam gangguan kaum munafik yang dapat menjerumuskan kita ke dalam api
neraka di akhirat kelak.
Dalam hadits yang
diriwayatkan oleh Muadz bin Anas, Rasulullah SAW bersabda, “Barangsiapa yang
menjaga seorang Mukmin dari gangguan kaum munafik, maka Allah akan mengutus
baginya seorang raja yang akan menjaga dagingnya pada hari Kiamat dari panasnya
api neraka dan barangsiapa yang menginginkan seseorang terjerumus pada suatu
kejelekan, maka Allah akan memasukkannya ke dalam Jahannam sampai dia mau
mengakui apa yang dikatakannya.” (HR. Abu Dawud).
Semoga bermanfaat.
Sumber:Ukhtiindonesia.com