Tolongshareya - Sahabat
Tolongshareya, setiap manusia akan mengalami kegelisahan dan ketakutan, karena
iman itu naik turun. Namun, jika hati kita begitu rentan terhadap godaan
syetan, hawa nafsu dan kemaksiatan, bahkan godaan yang paling lemah sekalipun,
maka itu berarti kita tidak dijaga oleh Allah. Dan kita pun tidak atau kurang
“menjaga Allah”.
Mengapa hati kita begitu rentan dengan godaan syetan
atau hawa nafsu? Ingatlah hadits berikut ini.
Abdullah bin
‘Abbas –radhiyallahu ‘anhuma– menceritakan, suatu hari saya berada di belakang
Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam. Beliau bersabda, “Nak,
aku ajarkan kepadamu beberapa untai kalimat: Jagalah Allah, niscaya Dia akan menjagamu.
Jagalah Allah, niscaya kau dapati Dia di hadapanmu. Jika engkau hendak meminta,
mintalah kepada Allah, dan jika engkau hendak memohon pertolongan, mohonlah
kepada Allah. Ketahuilah, seandainya seluruh umat bersatu untuk memberimu suatu
keuntungan, maka hal itu tidak akan kamu peroleh selain dari apa yang telah
Allah tetapkan untukmu. Dan andaipun mereka bersatu untuk melakukan sesuatu
yang membahayakanmu, maka hal itu tidak akan membahayakanmu kecuali apa yang
telah Allah tetapkan untuk dirimu. Pena telah diangkat dan lembaran-lembaran
telah kering.” (HR. Tirmidzi)
Maka periksalah hati
kita, apakah hal-hal berikut ini kita sering sepelekan? Jika hati kita begitu
mudah tergoda, cobalah periksa diri kita, mungkin inilah beberapa faktor dan
penyebab utama hati kita begitu rentan godaan, yaitu:
No 1. Penyakit hati yang masih memenuhi rongga kalbu
kita
Sahabat Tolongshareya,
penyakit hati ini amat berbahaya bagi diri kita. Dari mulai mendapatkan dosa
hingga membakar amalan-amalan ibadah dan kebaikan yang telah kita kumpulkan.
Jika kita masih
memiliki penyakit hati, seperti: dengki, ujub, sombong, benci, dendam, tidak
jujur, tidak amanah, tidak bersyukur, su’udzon, tidak bertanggung jawab,
ghibah, merasa paling benar, merasa paling hebat, merasa tidak berdosa, sulit
mengaku salah, tidak memaafkan orang lain, egois, tidak peduli, tidak empati,
meremehkan orang lain, dan lain-lain.
Mari kita jauhi
penyakit hati yang bisa mendatangkan dosa juga membakar pahala-pahala kita.
Berdoa pada Allah agar kita dijaga dan dijauhkan dari berbagai penyakit hati. Semoga
dengan kita mendekat Pada-Nya, Ia pun mendekat pada kita, agar setiap kesalahan
yang kita lakukan langsung Allah berikan peringatan dan ampunan bagi kita yang
menyegerakan tobat. Aamiin...
No 2. Kewajiban atau amal yang tidak tertunaikan
Sahabat Tolongshareya,
faktor ini juga sangat penting kita perhatikan. Menyepelekan kewajiban atau
amal ibadah yang biasa kita lakukan menyebabkan hati kita begitu rentan akan
godaan.
Kewajiban yang
telah menjadi kebiasaan, namun perlahan kita meninggalkannya atau
mengabaikannya, seperti: shalat fardhu di awal waktu, shalat fardhu berjama'ah
di masjid bagi laki-laki, shalat sunnah rawatib, shalat sunnah witir, shalat
tahajjud, shalat dhuha, tilawah quran, dzikir harian, istighfar dan lain-lain.
Sehingga kita
perlu menghidupkannya kembali, jika telah lama kita mengabaikannya.
Bukankah Allah
menyukai amalan ibadah yang dikerjakan secara kontinu? Mari kita lakukan
amalan-amalan ibadah yang akan menjadi tabungan kita nanti di yaumil
hisab.
Sahabat Tolongshareya,
jika kita mudah sekali tergoda akan keburukan atau kemaksiatan, jangan pernah
menyalahkan orang lain atau menyalahkan sistem. Coba periksa diri kita, mungkin
sebabnya adalah karena kita mulai menjauh Dari-Nya. Jika sudah terlanjur
terjadi demikian, tidak ada kata terlambat untuk memperbaikinya, memulainya
kembali dari awal. Semoga dengan usaha kita, Allah menilainya sebagai amal
kebaikan dan kita dijaga dari keburukan dan kemaksiatan. Aamiin.
Semoga
bermanfaat dan bisa meningkatan ketaqwaan kita terhadap ALLAH SWT.
Sumber : ummi-online.com