Tolongshareya –
Sahabat tolongshareya Alhamdulillah tidak terasa sebentar lagi hari raya idul
fitri tiba, banyak orang – orang atau masyarakat disekitar kita yang berbondong
– bondong pulang kampong halaman atau yang lebih dikenal dengan istilah mudik.
Banyak para pekerja atau buruh atau pegawai kantor yang juga libur kerjanya
sibuk merencanakan jadwal mudiknya atau bahkan jadwal liburannya. Dan taka sing
lagi ditelinga kita semua ketika ada teman atau kerabat atau keluarga yang
hendak bepergian orang yang ditinggal bepergian atau liburan berkata “jangan
lupa oleh – olehnya”. Namun ternyata tahukah anda hukum meminta oleh – oleh kepada
orang yang sedang bepergian?Inilah jawabannya
Rasulullah shallallahu
alaihi wasallam melarang seorang muslim untuk meminta-minta dari orang lain,
tanpa adanya kebutuhan yang mendesak. Sebab perbuatan meminta-minta adalah
merupakan perbuatan yang menghinakan diri kepada makhluk serta menunjukkan
adanya kecenderungan kepada dunia dan keinginan untuk memperbanyak harta.
Dan rasulullah
shallallahu alaihi wasallam mengatakan bahwa barangsiapa yang melakukan
perbuatan meminta-minta yang hina ini, maka dia akan datang pada hari kiamat
dalam keadaan tidak ada sepotong dagingpun yang melekat di wajahnya. Ini
sebagai balasan yang setimpal baginya karena kurangnya rasa malu dia untuk
meminta-minta kepada sesama makhluk.
“Terus - menerus
seseorang itu suka meminta-minta kepada orang lain hingga pada hari kiamat dia
datang dalam keadaan di wajahnya tidak ada sepotong dagingpun,” (HR. Al-Bukhari
no. 1474 dan Muslim no. 1725).
“Sesungguhnya harta
ini adalah lezat dan manis. Maka siapa yang menerimanya dengan hati yang baik,
niscaya ia akan mendapat berkahnya. Namun, siapa yang menerimanya dengan nafsu
serakah, maka dia tidak akan mendapat berkahnya, dia bagaikan orang yang makan
namun tidak pernah merasa kenyang. Dan tangan di atas lebih baik daripada
tangan di bawah,” (HR. Al-Bukhari no. 1472 dan Muslim no. 1717).
Ringankanlah orang
yang sedang berpergian sebab berpergian adalah potongan dari azab.
Abu Hurairah
meriwayatkan dari Nabi Saw bersabda,”Berpergian (safar) itu adalah sebagian
dari siksa. Ia menghalangi seseorang dari makan, minum dan tidurnya. Maka
apabila seseorang telah selesai dari urusannya hendaklah ia segera pulang ke
keluarganya,” (HR Bukhari dan Muslim).
“Dikatakan bagian dari
azab, sebab berpergian akan meninggalkan segala yang dicintai,” (Fathul Bari,
Ibnu Hajar).
Yang dimaksud dicintai
disini ialah keluarga yang ia cintai, rumah yang nyaman, ibadah yang teratur,
dan lain-lain. Lagipula setiap
perjalanan tidak ada jaminan akan bisa kembali, lantas mengapa kita bebani
dengan titipan dan amanah yang membebani.
Nah itulah penjelasan
tentang bagaimana hukum seseorang yang meminta oleh – oleh keapda orang yang
sedang atau hendak berpergian. Jangan sampai membebani seseorang demi keinginan
kita, sebab orang yang berpergian juga tidak punya jaminan ia pasti kembali,
sebab kita semua tidak tahu apa yang terjadi 1 detik kedepan, atau 1menit atau
1jam kedepan dan seterusnya. Dan sekedar tips untuk orang sedang berpergian,
untuk menjaga saudara kita dari perbuatan meminta - minta, apabila berkelebihan
rezeki akan lebih indah bila kita memberi sedikit oleh-oleh sebab tangan di
atas lebih mulia. Dan tips untuk yang menerima oleh-oleh bersyukurlah atas
setiap bentuk rezeki yang didapatkan sebab dengan rasa bersyukur kita akan
semakin mendapat nikmat yang banyak. Semoga bermanfaat.
Sumber:Pelangimuslim.com