Tolongshareya – Sahabat tolongshare
perlu diketahui sebelumnya majusi merupakan salah satu agam bangsa Persia kuno
yang juga agama lama yang memandang api sebagai unsur yang mulia dan suci.
Sebab pemeluk agama majusi memuja api sebagai lambang tuhan. Namun kali ini
artikel akan menceritakan kisah seorang majusi yang yang memeluk agama islam
dan bermimpi bertemu nabi sebab melakukan amalan yang satu ini.
“Assalamu’alaikum,” dia
menyapa sejumlah laki-laki yang ditemuinya sedang berkumpul. Dari identitas
mereka, muslimah itu yakin mereka muslim sebagaimana mayoritas penduduk di
negeri itu.
“Pak, saya seorang
muslimah. Saya membawa anak-anak yatim saya di masjid. Kami membutuhkan
makanan.”
“Apa buktinya bahwa kau
seorang muslimah?” tanya salah seorang dari mereka yang ternyata adalah Kepala
Kampung.
“Saya berasal dari negeri
yang jauh, tidak ada seorang pun mengenal saya.”
Meskipun berjilbab, bagi
Kepala Kampung, itu belum cukup. Akhirnya ia menolak memberikan bantuan.
Tidak jauh dari tempat tersebut
ada seorang laki-laki Majusi. Mengetahui muslimah itu ditolak oleh Kepala
Kampungnya, lalu ia menyuruh janda itu dan anak-anaknya datang ke rumah.
Bersama sang istri,
penganut Majusi tersebut menyiapkan makanan. Mereka juga memberikan pakaian
yang layak serta mempersilahkan untuk menginap.
Keesokan harinya, Kepala
Kampung itu datang ke rumah pria tersebut.
“Apakah janda dan
anak-anak yatim menginap di rumahmu?”
“Iya Pak”
“Aku ingin membawa mereka
ke rumahku dan menolong mereka”
“Tidak bisa, Pak. Mereka
merupakan tamuku”
“Ambillah 1000 dinar ini,
dan biarkan mereka menjadi tamuku”
“Tidak Pak. Aku tak
membutuhkan uang itu. Tapi mengapa Bapak sangat ingin membantu mereka padahal
kemarin Bapak menolak mereka?”
“Tadi malam aku bermimpi
seakan hari telah kiamat serta sebuah istana surga diperlihatkan kepadaku. Saat
aku bertanya istana itu milik siapa, ada jawaban bahwa istana itu milik muslim
yang baik. Aku mengatakan bahwa aku ialah muslim yang baik. Ternyata aku
ditanya, ‘apa buktinya bahwa kau adalah muslim yang baik?’ Aku jadi ingat bahwa
itu ialah pertanyaanku untuk muslimah tersebut.”
“Pak, aku juga bermimpi
hal yang sama. Aku bermimpi seakan hari telah kiamat dan sebuah istana surga
diperlihatkan kepadaku. Ketika aku bertanya istana itu milik siapa, Rasulullah
hadir dalam mimpiku dan bertanya ‘Apakah wanita dan anak-anak itu bersamamu?’
Aku jawab, ‘Iya, wahai Rasulullah’. Lalu beliau mengatakan ‘Istana ini
untukmu’.”
“Tapi, bagaimana mungkin
engkau bisa mimpi bertemu Rasulullah padahal engkau merupakan seorang Majusi?”
“Tadi malam, kami
berdialog dengan wanita muslimah tersebut dan Allah memberiku hidayah. Sebelum
tidur, aku telah masuk Islam.”
Masya Allah… Oleh karena
itu jangan remehkan kebaikan dan jangan mempersulit syarat menolong orang. Karena,
berbuat baik dapat mendatangkan hidayah dan taufiq-Nya.
Nah itulah penjelasan
tentang seorang majusi yang masuk islam dan langsung bermimpi bertemu
rasulullah. Mulai sekarang sebagai makhluk sosial dan beragama jangan remehkan
kebaikan serta jangan mempersulit syarat saat menolong orang. Karena kesempatan
untuk berbuat baik belum tentu datang lagi namun sementara hilangnya peluang
beramal dapat mendatangkan penyesalan diri di dunia ini ataupun di akhirat
nanti.
Sumber:Kisahikmah