Inilah Hukum Meminta Oleh-Oleh Kepada Orang Yang Sedang Perjalanan!! Wajib Baca Sebab Tradisi Mudik Sebentar Lagi Dimulai

Tolongshareya – Sahabat tolongshareya Alhamdulillah tidak terasa sebentar lagi hari raya idul fitri tiba, banyak orang – orang atau masyarakat disekitar kita yang berbondong – bondong pulang kampong halaman atau yang lebih dikenal dengan istilah mudik. Banyak para pekerja atau buruh atau pegawai kantor yang juga libur kerjanya sibuk merencanakan jadwal mudiknya atau bahkan jadwal liburannya. Dan taka sing lagi ditelinga kita semua ketika ada teman atau kerabat atau keluarga yang hendak bepergian orang yang ditinggal bepergian atau liburan berkata “jangan lupa oleh – olehnya”. Namun ternyata tahukah anda hukum meminta oleh – oleh kepada orang yang sedang bepergian?Inilah jawabannya
Rasulullah shallallahu alaihi wasallam melarang seorang muslim untuk meminta-minta dari orang lain, tanpa adanya kebutuhan yang mendesak. Sebab perbuatan meminta-minta adalah merupakan perbuatan yang menghinakan diri kepada makhluk serta menunjukkan adanya kecenderungan kepada dunia dan keinginan untuk memperbanyak harta.



Dan rasulullah shallallahu alaihi wasallam mengatakan bahwa barangsiapa yang melakukan perbuatan meminta-minta yang hina ini, maka dia akan datang pada hari kiamat dalam keadaan tidak ada sepotong dagingpun yang melekat di wajahnya. Ini sebagai balasan yang setimpal baginya karena kurangnya rasa malu dia untuk meminta-minta kepada sesama makhluk.

“Terus - menerus seseorang itu suka meminta-minta kepada orang lain hingga pada hari kiamat dia datang dalam keadaan di wajahnya tidak ada sepotong dagingpun,” (HR. Al-Bukhari no. 1474 dan Muslim no. 1725).

“Sesungguhnya harta ini adalah lezat dan manis. Maka siapa yang menerimanya dengan hati yang baik, niscaya ia akan mendapat berkahnya. Namun, siapa yang menerimanya dengan nafsu serakah, maka dia tidak akan mendapat berkahnya, dia bagaikan orang yang makan namun tidak pernah merasa kenyang. Dan tangan di atas lebih baik daripada tangan di bawah,” (HR. Al-Bukhari no. 1472 dan Muslim no. 1717).

Ringankanlah orang yang sedang berpergian sebab berpergian adalah potongan dari azab.
Abu Hurairah meriwayatkan dari Nabi Saw bersabda,”Berpergian (safar) itu adalah sebagian dari siksa. Ia menghalangi seseorang dari makan, minum dan tidurnya. Maka apabila seseorang telah selesai dari urusannya hendaklah ia segera pulang ke keluarganya,” (HR Bukhari dan Muslim).

“Dikatakan bagian dari azab, sebab berpergian akan meninggalkan segala yang dicintai,” (Fathul Bari, Ibnu Hajar).

Yang dimaksud dicintai disini ialah keluarga yang ia cintai, rumah yang nyaman, ibadah yang teratur, dan lain-lain. Lagipula setiap perjalanan tidak ada jaminan akan bisa kembali, lantas mengapa kita bebani dengan titipan dan amanah yang membebani.

Nah itulah penjelasan tentang bagaimana hukum seseorang yang meminta oleh – oleh keapda orang yang sedang atau hendak berpergian. Jangan sampai membebani seseorang demi keinginan kita, sebab orang yang berpergian juga tidak punya jaminan ia pasti kembali, sebab kita semua tidak tahu apa yang terjadi 1 detik kedepan, atau 1menit atau 1jam kedepan dan seterusnya. Dan sekedar tips untuk orang sedang berpergian, untuk menjaga saudara kita dari perbuatan meminta - minta, apabila berkelebihan rezeki akan lebih indah bila kita memberi sedikit oleh-oleh sebab tangan di atas lebih mulia. Dan tips untuk yang menerima oleh-oleh bersyukurlah atas setiap bentuk rezeki yang didapatkan sebab dengan rasa bersyukur kita akan semakin mendapat nikmat yang banyak. Semoga bermanfaat.



Sumber:Pelangimuslim.com


Share on Facebook
Share on Twitter
Share on Google+