Mengejutkan..Ternyata Inilah Buang Angin Yang Sehat Itu.

Tolongshareya – Sahbat Tolongshare Pasti setiap orang pernah melakukan hal ini,karena itu normal  bahkan kalau orang tidak melakukan hal ini bisa berakibat fatal atau bahkan sampai berujung dengan kematian, yakni hal melakukan buang angin, lebih-lebih saat perut  kembung atau masuk angin, meskipun sebagian orang beranggapan bahwa buang angin itu sangat menjijikan dan jorok yang dikarenakan bau gas buang angin ini tidak sedap, namun perlu diketahui bahwa manusia juga sangat perlu untuk buang angin. Namun perlu diketahui bahwa buang angina tau lebih familiar dengan sebutan kentut ternyata ada sehat dan buang angin yang tidak sehat. Buang angin atau kentut adalah normal. Tapi, apa yang kita tahu tentang gas berbau tidak sedap ini?



Jujur saja, kita semuan pasti merasa lega saat bisa mengeluarkan angin dari dalam tubuh. Memang, buang angin meninggalkan bau yang tidak menyenangkan yang bisa mengganggu orang lain. Namun, buang angin ini amat berkaitan dengan kondisi kesehatan seseorang tersebut.

Kentut atau buang angin dilakukan semua manusia

“Buang angin yang dilakukan manusia bisa lewat tubuh bagian atas yang disebut sendawa. Bisa juga buang angin lewat bawah yang kita kenal sebagai kentut atau flatus. Secara fisiologis, semua manusia melakukan buang angin. Ini proses alami untuk mengeluarkan kelebihan gas atau angin di saluran cerna,” terang dr Yulia Andani Murti, dosen di UHAMKA, Jakarta.

Dijelaskan pula oleh ibu dr. Yulia Andani Murti yang praktik di Rumah Sakit Kementerian Kelautan dan Perikanan, saluran cerna manusia begitu panjang, dimulai dari mulut, kerongkongan, lambung, usus, hingga anus. Di sepanjang saluran cerna itu terjadi banyak proses. Seperti contoh pengolahan makanan dengan peran enzim di mulut, lalu di kerongkongan terjadi gerak peristaltik (seperti meremas) yang mendorong makanan menuju lambung, kemudian di lambung makanan kembali dihancurkan, begitu pun di usus. Berbagai reaksi kimia dalam makanan dan berbagai zat dalam saluran cerna ini menyebabkan munculnya gas. Sampai di saluran buang, gas tersebut bercampur dengan kotoran lain, baik yang cair maupun padat, menunggu saat dikeluarkan.

Bau kentut memang tidak sedap sebab kandungan amoniak, methana, hidrogen, serta karbondioksida di dalamnya. “Keluarnya pun dari tempat yang sama dengan keluarnya feses, sehingga bisa saja ada kandungan feses dalam gas yang keluar itu dan mengandung bakteri mikroflora,” jelas dr Yulia Andani Murti yang menyelesaikan kuliah kedokterannya di Universitas Airlangga ini.

Ketika gas kentut keluar, kadang tidak disertai bunyi, kadang berbunyi bahkan sangat keras. Bunyi ini disebabkan dari gerakan peristaltik usus yang mendorong gas keluar melewati anus. Jika gas dalam usus jumlahnya banyak, tekanan ke anus juga semakin besar sehingga suara yang dihasilkan keras. Dapat pula terjadi disebabkan saluran anus yang kecil, sementara dorongan anginnya kuat. Suara yang pelan atau tidak terdengar bisa disebabkan oleh gerakan peristaltik usus yang lemah hingga dorongan keluar gasnya pun tidak terlalu kuat.

Fakta Flatus

Berikut ini beberapa fakta tentang kentut yang berkaitan dengan kesehatan yang perlu kita perhatikan.

1. Jumlah

Perlu diketahui bahwa normalnya dalam sehari seseorang buang angin atau kentut sebanyak 6 – 20 kali atau sekitar 500 ml. Namun, menurut Yulia, kondisi ini dipengaruhi juga oleh produksi feses. Jika feses siap dikeluarkan, gas di dalamnya juga banyak. Perhatikanlah jika belum buang air besar, kita akan lebih banyak kentut.

2. Lebih sering

Banyak penyebab seseorang lebih sering kentut daripada biasanya. Penyebabnya yaitu antara lain, mengonsumsi makanan yang memicu munculnya gas, seperti kol, ubi, bawang, dan kacang. Juga minum minuman bersoda serta yang mengandung jahe. Orang yang sering terpapar angin, misalnya pengendara sepeda motor, pun akan lebih sering kentut.

3. Sangat berbau

Bau kentut yang lebih tajam daripada biasanya juga dapat dikarenakan oleh asupan makanan. Makanan yang mengandung protein tinggi biasanya akan menghasilkan gas yang berbau tidak sedap. Maka orang yang sering makan daging, kentutnya lebih bau dibandingkan orang yang makan sayuran (vegetarian). “Karena itu tetap upayakan mengonsumsi makanan dengan zat gizi yang seimbang,” kata Yulia yang memiliki Klinik Estetika di bilangan Mampang, Jakarta Selatan.

4. Mengindikasikan penyakit tertentu

Pada beberapa kasus, kentut juga mengindikasikan terdapat adanya penyakit dalam tubuh. Kentut yang lebih sering atau lebih bau dapat mengindikasikan antara lain, penyakit maag, usus, bahkan gangguan hati. Kentut dari seseorang yang menderita diare dan disentri juga akan lebih bau akibat bakteri jahat yang terdapat pada rektum.

5. Menahan

Dikarenakan berbagai alasan, pada umunya karena malu, sebagian orang menahan kentutnya. Sesekali memang tidak masalah, akan tetapi jika sering dilakukan justru akan menimbulkan ketidaknyamanan bagi diri sendiri. “Kalau sering menahan kentut, perut akan terasa kembung dan penuh. Metabolisme jadi tidak lancar. Makanan dan minuman yang masuk justru akan membuat mual,” terang Yulia. Oleh sebab itu jangan biasakan menahan kentut. Tidak baik menahan racun dalam tubuh.

6. Sulit Keluar

Sulit buang angin juga tidak normal. Jika lebih dari sehari bahkan berhari-hari tidak juga kentut, perut akan kembung dan mual. Ini disebabkan mungkin karena sembelit atau feses yang susah dikeluarkan sehingga gas pun sulit keluar. Atau karena ada masalah pada anus dan rektum, misalnya terjadi infeksi yang menyebabkan nyeri. Dalam kondisi ini sebaiknya segera konsultasikan kepada dokter.

Sebagaimana air seni, feses, dan keringat, kentut juga merupakan hasil sisa berupa racun tubuh yang harus segera dibuang. Allah Swt menciptakan proses alami dalam tubuh untuk mengeluarkannya. Hal ini harus kita syukuri, tentu dengan tidak mengabaikan etika.

Kentut dan Operasi

Obat anestesi atau bius pada tindakan operasi atau pembedahan juga melumpuhkan saluran pencernaan, seperti usus besar dan usus kecil. Pascaoperasi perlahan pengaruh anestesi berkurang dan menghilang. Organ tubuh pun mulai bekerja kembali. Usus, misalnya, kembali menyalurkan gas ke anus. 

Kentut yang keluar pascaoperasi menunjukkan kerja usus yang kembali normal dan mulai boleh diberi makanan. Jika angin belum keluar, kondisi tubuh dianggap belum pulih, bahkan dapat mengindikasikan kondisi berbahaya bila sekian lama pasien pasca operasi belum bisa kentut juga. Maka tidak heran, dokter atau perawat sering menanyakan sudah kentut atau belum pada pasien sehabis operasi.

Nah itulah beberapa fakta tentang kentut atau buang angin yang sehat, janganlah menganggap sepele aktivitas rutin setiap orang ini, meskipun sedikit jorok namun semua itu normal dan bermanfaat buat tubuh kita. Karena kentut juga dapat dikatakan sebagai racun dalam tubuh maka dari itu kentut perlu untuk buang jangan terlalu sering menahan buang angin atau kentut yang dapat berakibat fatal. Semoga bermanfaat dan menambah wawasan kita semua.


Sumber:Ummi-Online.com


Share on Facebook
Share on Twitter
Share on Google+

Related : Mengejutkan..Ternyata Inilah Buang Angin Yang Sehat Itu.