Tolongshareya – Sahabat tolongshare Sebagai umat muslim
kita semua wajib melaksanakan sholat wajib lima waktu dan alangkah lebih
bagusnya lagi jika kita semua juga dapat mengerjakan sholat sunnah. Adapun
gerakan-gerakan shalat salah satunya yakni duduk tahiyat. Namun, pernahkah Anda
berpikir mengapa dalam bacaan tahiyat disebutkan nama Nabi Ibrahim? dan kenapa
bukan Nabi yang lain? Dalam posisi tersebut kita akan membaca do’a tahiyat
seperti berikut:
التَّحِيَّاتُ للهِ وَ الصَّلَوَاتُ وَ الطَّيِّبَاتُ وَ السَّلاَمُ عَلَيْكَ أيُّهَا النَّبِيُّ وَ رَحْمَةُ اللهِ وَ بَرَكَاتُهُ .
السَّلاَمُ عَلَيْنَا وَ عَلَى عِبَادِ اللهِ الصَّالِحِيْنَ .
أشْهَدُ أنْ لاَّ إِلَهَ إِلاَّ الله وَ أشْهَدُ أنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَ رَسُوْلُهُ .
اللّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَ عَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى اِبْرَاهِيْمَ وَ عَلَى آلِ اِبْرَاهِيْمَ .
وَ بَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَ آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى اِبْرَاهِيْمَ وَ آلِ اِبْرَاهِيْمَ .
إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَّجِيْدٌ .
(Attahiyya-tu Lilla-hi wash shalawa-tu wath thayyiba-tu
was sala-mu ‘alaika ayyuhan nabiyyu wa rahmatulla-hi wa Baraka-tuh. Assala-mu
‘alaina- wa ‘ala ‘iba-dilla-hish sha-lihi-n. Asyhadu alla- ila-ha illalla-h wa
asyahadu anna muhammadan ‘abduhu wa rasu-luh. Alla-humma shalli ‘ala Muhammad
wa ‘ala a-li Muhammad kama- shallaita ‘ala ibra-hi-ma wa ‘ala a-li ibra-hi-m.
wa ba-rik ‘ala Muhammad wa a-li muhamad kama- ba-rakta ‘ala ibra-hi-m wa a-li
ibra-hi-m. innaka hami-dum maji-d)
Dalam bacaan tahiyat tersebut terdapat kalimat yang
berbunyi “kama- shallaita ‘ala ibra-hi-ma wa ‘ala a-li ibra-hi-m dan kama-
ba-rakta ‘ala ibra-hi-m wa a-li ibra-hi-m“.
Ternyata dibalik itu semua ada kisah didalamnya, dan
kisah ini bermula ketika Allah pertama kali menciptakan Nabi Adam.Setelah Allah
menciptakan manusia pertama yaitu Adam AS, kalimat pertama yang dilihat oleh
Nabi Adam adalah kalimat syahadat yang berbunyi,
لا إله إلا الله محمد رسول الله
(Laa illaha illallah, muhammad-ar-rasulullah)
Kemudian Nabi Adam bertanya kepada Allah Swt tentang
siapakah sosok Muhammad itu? Kemudian Allah Swt menjawab pertanyaan Nabi Adam.
Allah menjawab bahwa dia (Muhammad) ialah rasul terakhir atau penutup para
rasul dan nabi, dan dia (Muhammad) ialah yang paling mulia diantara semua
rasul. Umat Rasulullah juga diberi kemuliaan atas umat-umat yang lain.
Dikisahkan bahwa Nabi Adam As berkata: “Sesungguhnya,
Allah Swt memberi 4 macam kemuliaan kepada umat Muhammad SAW yang tidak
diberikan kepadaku, yaitu:
1. Penerimaan
taubatku di Makkah, sedangkan umat Muhammad boleh bertaubat dimanapun.
2. Aku berpakaian
saat melakukan dosa, lalu Allah menjadikanku telanjang bulat. Sedangkan umat
Muhammad tetap diberi pakaian meski mereka durhaka kepada Allah dalam keadaan
telanjang.
3. Saat aku
berbuat dosa, Allah Swt memisahkan aku dengan istriku (Hawa). Sedangkan saat
umat Muhammad berbuat dosa, mereka tidak dipisahkan dengan istrinya.
4. Aku
berbuat kesalahan di surga, kemudian Allah mengusirku dari surga. Sedangkan umat
Muhammad melakukan dosa diluar surga, tetapi Allah tetap memasukkannya kedalam
surga jika ia bertaubat.
Lalu Nabi Adam As memohon kepada Allah Swt supaya ia diberi anugerah oleh Allah, yakni
ia cukup ingin menjadi umat Muhammad SAW. Namun, Allah menolak permintaan Adam.
Begitu juga dengan nabi-nabi yang lainnya seperti Nabi
Musa. Sehingga Allah sendiri menegur Nabi Musa agar ia ridha dengan segala
sesuatu yang Allah telah karuniakan kepadanya. Banyak nabi yang memohon kepada
Allah agar dapat menjadi umat Muhammad, namun tidak ada satupun yang Allah
kabulkan.
Begitu pula Nabi Ibrahim, saat beliau memohon agar bisa
menjadi umat Muhammad, Allah menolak permintaannya. Namun, Allah Swt menjanjikan
kepada Ibrahim bahwa Nabi Muhammad akan lahir dari garis keturunannya.
Selain itu, nama Ibrahim juga akan selalu disebut-sebut
oleh Rasulullah serta umatnya setiap saat. Oleh sebab itu, dalam setiap shalat
kita selalu menyebutkan nama Ibrahim dalam setiap tahiyat. Seperti yang telah
Allah janjikan kepada Ibrahim bahwa namanya akan selalu disebut-sebut oleh umat
Rasulullah SAW.
Inilah yang disebut sebagai solawat Ibrahimiyah,
solawat yang sering kita baca dalam solat. Ibnu Taimiyyah berkata, “Sholawat
yang paling sempurna untuk Rasulullah adalah Sholawat Ibrahimiyah…”.
ا اللّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَ عَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى اِبْرَاهِيْمَ وَ عَلَى آلِ اِبْرَاهِيْمَ .
وَ بَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَ آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى اِبْرَاهِيْمَ وَ آلِ اِبْرَاهِيْمَ .
إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَّجِيْدٌ
Demikian penjelasan tentang mengapa dalam bacaan doa
tahiyat disebutkan nabi Ibrahim. Semoga artikel ini dapat menambah ilmu agama
kita dan bermanfaat bagi semuanya. Aamiin
Sumber:ukhtiindonesia.com