Tolong Share - Lidah adalah juru bicara hati dan kata-kata adalah pengungkap
niat, maka orang-orang beriman diperintahkan oleh Allah Subhanahu Wa
Taala untuk selalu menjaga perkataannya, kapan dan di mana pun mereka
berada.
Allah berfirman, Wahai orang-orang yang beriman, bertakwalah kamu kepada Allah dan katakanlah perkataan yang benar. (al-Ahzab: 70).
Allah berfirman, Wahai orang-orang yang beriman, bertakwalah kamu kepada Allah dan katakanlah perkataan yang benar. (al-Ahzab: 70).
Inilah Sebuah Pertanyaan yang bisa menyebabkan Bencana
1.
Saudara laki-lakinya bertanya saat kunjungan seminggu setelah adik perempuannya
melahirkan :
"Hadiah apa yang diberikan suamimu setelah
engkau melahirkan ?"
"tidak ada" jawab adiknya pendek.
Saudara laki-lakinya berkata lagi :
"Masa sih, apa engkau tidak berharga disisinya
? aku bahkan sering memberi hadiah istriku walau tanpa alasan yang
istimewa".
Siang itu, ketika suaminya lelah pulang dari kantor
menemukan istrinya merajuk dirumah, keduanya lalu terlibat pertengkaran.
Sebulan kemudian, antara suami istri ini terjadi perceraian.
Dari mana sumber masalahnya ?
Dari kalimat sederhana yang diucapkan saudara
laki-laki kepada adik perempuannya
2.
Saat arisan seorang ibu bertanya :
"Rumahmu ini apa tidak terlalu sempit? bukankah
anak-anakmu banyak?".
Rumah yang tadinya terasa lapang sejak saat itu
mulai dirasa sempit oleh penghuninya.
Ketenangan pun hilang saat keluarga ini mulai
terbelit hutang kala mencoba membeli rumah besar dengan cara kredit ke bank.
3.
Seorang teman bertanya :
'Berapa gajimu sebulan kerja di toko itu ?".
Ia menjawab : "1,5 juta rupiah".
"Cuma 1,5 juta rupiah? sedikit sekali ia
menghargai keringatmu. Apa cukup untuk memenuhi kebutuhan hidupmu?".
Sejak saat itu ia jadi membenci pekerjaannya. Ia
lalu meminta kenaikan gaji pada pemilik toko, pemilik toko menolak dan malah
mem PHK nya. Kini ia malah tidak berpenghasilan dan jadi pengangguran.
4.
Seseorang bertanya pada kakek tua itu : "Berapa kali anakmu mengunjungimu
dalam sebulan ?"
Si kakek menjawab : "Sebulan sekali".
Yang bertanya menimpali : "Wah keterlaluan
sekali anak-anakmu itu. Diusia senjamu ini seharusnya mereka mengunjungimu
lebih sering"
Hati si kakek menjadi sempit padahal tadinya ia amat
rela terhadap anak-anaknya. Ia jadi sering menangis dan ini memperburuk
kesehatan dan kondisi badannya.
Apa sebenarnya keuntungan yang kita dapat ketika
bertanya seperti pertanyaan diatas?
Jagalah diri kita dari mencampuri kehidupan orang
lain. Mengecilkan dunia mereka, menanamkan rasa tak rela pada yang mereka
miliki, mengkritisi penghasilan dan keluarga mereka dst dst.
Kita akan menjadi agen kerusakan di muka bumi dengan
cara ini.
Bila ada bom yang meledak cobalah introspeksi diri,
bisa jadi kitalah yang menyalakan sumbunya.
Robbana Taqobbal Minna.
Ya Alloh terimalah dari kami (amalan kami), Aamiin
Semoga Bermanfaat.