Tolongshareya
– Sahabat tolongshareya ALLAH Subhanahu wa Ta’ala telah mengatur rezeki setiap
orang. Hanya saja, rezeki itu bisa saja terhambat, bahkan terhenti oleh hal-hal
yang memang menghambat rezeki. Sehingga, seringkali orang merasa Allah tidak
adil, sebab tidak menurunkan rezekinya. Padahal, hal itu terjadi karena
kesalahannya sendiri. Lantas, apa yang membuat rezeki terhenti?
1.
dijelaskan bahwa ternyata yang dapat membuat rezeki berhenti mengalir adalah
ketika seorang anak tidak pernah mendoakan kedua orang tuanya. Kok bisa?
2.
Hal ini berdasarkan hadis yang diriwayatkan oleh Imam al-Hakim Rahimahullahu
Ta’ala dalam kitab At-Tarikh dan Imam ad-Dailami dalam kitab Musnadul Firdaus
yang berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Jika seorang anak tidak
pernah mendoakan kedua orang tuanya, niscaya rezekinya akan berhenti.”
3.
Di sini tertulis jelas, jika Allah Subhanahu wa Ta’ala akan menghentikan aliran
rezeki kepada anak yang tidak mendoakan kedua orangtuanya. Bakti anak kepada
ayah dan ibu tidak hanya dengan memberikan kebahagiaan berupa materi. Namun
juga harapan yang senantiasa kita panjatkan dalam sebuah doa. Allah telah
memerintahkan agar anak manusia berbakti kepada orangtuanya. Hal ini dijelaskan
dalam banyak ayat.
4.Allah
Subhanahu wa Ta’ala berfirman, “Dan Rabbmu telah memerintahkan agar kamu jangan
menyembah melainkan hanya kepada-Nya dan hendaklah berbuat baik kepada kedua
orangtua. Dan jika salah satu dari keduanya atau kedua-duanya telah berusia
lanjut
5.dalam
pemeliharaanmu maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya
perkataan ‘ah’ dan janganlah kamu membentak keduanya.
6.
Dan ucapkanlah kepada keduanya perkataan yang mulia, dan rendahkanlah dirimu
terhadap keduanya dengan penuh kasih sayang dan ucapkanlah, ‘Wahai Tuhanku,
sayangilah mereka keduanya, sebagaimana keduanya telah menyayangi aku waktu
kecil’,” (QS. Al-Israa’: 23-24)
7.
Juga tertulis dalam firman-Nya di surat lain, “Dan sembahlah Allah dan
janganlah menyekutukan-Nya dengan sesuatu, dan berbuat baiklah kepada kedua ibu
bapak, kepada kaum kerabat, kepada anak-anak yatim, kepada orang-orang miskin,
kepada tetangga yang dekat, tetangga yang jauh teman sejawat, ibnu sabil dan
hamba sahaya, sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong dan
membanggakan dirinya,.” (QS. An-Nisaa’: 36)
8.
Dari kedua ayat tersebut terlihat jelas bahwa bakti kepada orangtua menduduki posisi
nomor dua setelah manusia diperintahkan berbakti kepada Allah Subhanahu wa
Ta’ala.
9.
Begitu besar jasa mereka sehingga Allah begitu marah ketika anak-anak dari
orangtua tersebut tidak berbakti meski hanya dengan mendoakannya.
10.
Tidak butuh waktu lama untuk mendoakan mereka. Kita anak-anaknya merupakan
investasi akhirat bagi mereka. Orang tua layaknya kita, mereka juga
menginginkan hal yang sama seperti harapan kita terhadap anak-anak kita nantinya.
Wallahu a’lam. []