Tolongshareya
– Sahabat tolongshareya Dengan kemajuan zaman seperti sekarang ini tidak
memungkiri menjadikan teknologi juga semakin berkembang dengan pesat. Teknologi
semakin canggih, semakin banyak fitnah dan aib yang dengan cepat menyebar.
Seharusnya kita sadari itu, bahwasanya tidak ada orang yang tidak terikat
dengan tekhnologi mutakhir saat ini.
Termasuk
pasangan suami istri. Tanpa disadari kegandrungan bermain gadget dan melayani
media sosial (medsos) termasuk salah satu penyebab keretakan rumah tangga.
Mengutip
Ummi, di Amerika serikat, survei yang dilakukan oleh American Academy Of
Matrimonial Lawyers angka perceraian akibat media sosial meningkat menjadi 80
persen. Demikian juga keadaan di Indonesia, menurut laporan
manadopostonline.com pada tahun 2016, angka perceraian akibat media sosial
(medsos) semakin meningkat dari tahun ke tahun.
Menggunakan
gadget dan medsos tidak dilarang, bahkan ianya memiliki dampak positif yang
sangat banyak seperti media untuk bersilaturrahim, mengirim informasi dengan
cepat, cepat tanggap terhadap sahabat-sahabat yang kesusahan dan lain-lain.
Namun
sahabat tolongshareya ketika tidak bijak menggunakannya maka akan dijangkiti
gangguan psikis seperti cemas meninggalkan followers (social anxiety disorder),
terlalu terikat dengan ponsel (obsessive compulsive disorder), terikat dengan
mengupdate kehidupan orang lain (fear of missing out).
Bagi
pasangan suami istri efek negatifnya melupakan keluarga, sarana selingkuh, mengumbar
masalah rumah tangga dan sederetan efek negatif yang lain.
Gadget
dan medsos adalah pihak ketiga yang masuk menyusup ke persada rumah tangga,
maka berwaspada dan berhati-hatilah.
Jangan
sampai gadget dan media sosial (medsos) menghancurkan rumah tangga yang
dibangun dengan komitmen suci Mitsaqan Ghaliza (perjanjian yang kokoh).
Allah
SWT berfirman: “Bagaimana kamu akan mengambilnya kembali, padahal sebagian kamu
telah bergaul (bercampur) dengan yang lain sebagai suami istri. Dan mereka
(istri-istrimu) telah mengambil dari kamu perjanjian yang kuat.” (QS An Nisa 4:
21).
Perjanjian
yang kokoh ini diulangi kembali oleh Rasulullah SAW dalam wasiatnya pada haji
wada yaitu perjanjian berdasarkan amanah dari Allah SWT. Associate Prof,
Mustaffa Abdullah, penulis buku Khazanah Tafsir di Malaysia pernah berpesan
tindakan apapun yang dilakukan jangan pernah melupakan kekuatan internal karena
Allah SWT.
Maka
pergaulan suami istri harus selalu dikembalikan serinya, membangun komunikasi
yang intens di antara kedua pasangan. Berwaspadalah supaya gadget dan media
sosial (medsos) tidak memutuskan tali
Mitsaqan Ghaliza.
Contohlah
Nabi Muhammad SAW
Syeikh
Muhammad Sayyid Tantawi dalam tafsir al-Wasit menyebutkan bahwa untuk membangun
kekohohan rumah tangga dapat dilakukan dengan tiga cara yaitu komunikasi yang
baik, memberi perhatian dan memunculkan penampilan yang menyenangkan pasangan.
Beliau
juga menyebutkan realitas kehidupan nabi Muhammad SAW bersama istrinya. Nabi
Senantiasa berwajah ceria (da’im al-Bisyr), bersenda gurau (muda’abah) dan
bersikap lembut (lutfh) kepada para istrinya.
Bahkan pernah nabi berkejar-kejaran bersama ummul mukminin Aisyah, terkadang
nabi yang mendahului pada kali yang lain Aisyah pula yang menang.
Menurut
Tantawi, Nabi juga tidak jarang menyempatkan makan malam bersama dan bercerita
sebelum tidur. Apabila hal ini disadari oleh suami istri, maka kehadiran pihak
ketiga berupa gadget dan media sosial (medsos) tidak menjadi masalah, karena
pasangan suami istri dapat mengatur waktu. Kapan waktunya menggunakan gadget
dan media sosial (medsos) dan kapan jadwal bersama pasangan. Tentunya waktu
bersama pasangan harus lebih diperioritaskan.
Semoga
bermanfaat.
Sumber:Ummi