Tolongshareya
– Sahabat tolongshareya Ketika kita berada dijalan dan merasa haus memang tidak
sulit untuk mencari minum, sebab tidak sedikit pedagang asongan yang jualan
dijalan-jalan. Namun pernahkah Anda mendapati air mineral dalam kemasan botol
yang baru saja dibeli memiliki rasa saat diminum? Meski samar, apakah rasa itu
menyerupai air kelapa? Kalau iya, waspadalah! Bila rasa itu ada, kuat dugaan
botol yang dipakai sebagai kemasannya merupakan produk daur ulang.
"Plastik
yang didaur ulang dapat menghasilkan zat-zat kimia, salah satunya asetaldehida
yang bisa mengeluarkan rasa menyerupai buah," ujar Principal Engineer
Sentra Teknologi Polimer Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), Johan
A Nasiri.
Rasa
yang tercecap lidah dari air mineral yang dikemas dalam botol hasil daur ulang,
sebut Johan, antara lain menyerupai air kelapa. Sayangnya, ujar dia, rasa yang
hanya samar tercecap membuat tak banyak orang menyadarinya.
"Terlebih
lagi, banyak (oknum) penjual yang mengatakan bahwa ada rasa air kelapa
menandakan kualitas airnya bagus," imbuh Johan.
Bagaimanapun,
harap Johan, konsumen harus lebih berhati-hati. "Cara mendeteksinya
seperti tadi, ada atau tidak rasa air kelapa," sebut dia.
Repotnya,
tambah Johan, bila isi kemasan botol tersebut bukan air mineral, melainkan
minuman yang memang memiliki rasa, apalagi rasa buah. "(Akan) susah
dideteksi," ujar dia.
Apa
itu asetaldehida?
Senyawa
alami asetaldehida terdapat dalam buah-buahan dan kopi yang sudah matang. Dalam
pengolahan plastik, ungkap Johan, senyawa kimia tersebut tercipta karena
degradasi termal polimer, seperti saat daur ulang.
Manajer
Pengujian Sentra Teknologi Polimer BPPT, Syuhada, menambahkan, kemungkinan
besar, ada sisa asetaldehida yang tertangkap pada saat pengisian air ke dalam
kemasan botol produk daur ulang.
"Produk
konsumsi seharusnya tidak boleh memakai kemasan daur ulang," kata Syuhada.
Menurut dia, asetaldehida adalah salah satu senyawa berbahaya bila dikonsumsi,
apalagi dalam jangka waktu lama.
Dampak
mengonsumsi asetaldehida dalam jangka waktu lama antara lain adalah iritasi
pada kulit, mata, selaput lendir, tenggorokan, dan saluran pernapasan.
Biasanya, ada juga gejala mual, muntah, dan sakit kepala.
Semoga
bermanfaat.
(Palupi Annisa Auliani / kompas.com)