Tolongshareya
– Sahabat tolongshareya Meninggalnya suami Artis cantik Ririn Ekawati karena
penyakit leukimia menjadi topik pemberitaan yang beberapa hari ini memenuhi
media.
Kehilangan
orang terkasih karena leukimia tentu menjadi duka yang membekas dalam bagi
Ririn.Namun ternyata tidak hanya Ririn saja yang pernah mengalami kesedihan
serupa. Kehilangan anggota keluarga karena leukimia juga pernah dirasakan oleh
Fajar Arifan, pemain drum Alexa.
Putri
kecilnya yang bernama Amidala Keisha Arifan, harus meninggal di usia 18 bulan
karena penyakit kanker darah yang ia derita. Dala, panggilan akrabnya, divonis
menderita leukimia ketika usianya 6 bulan.
Penyakit
tersebut pertama kali dideteksi ketika Dala akan melakukan imunisasi saat
usianya masuk bulan keenam. Fajar dan istrinya menemukan luka lebam ditubuh
Dala. Awalnya luka tersebut hanya dikira bekas gigitan nyamuk saja. Namun
ketika lebam itu ditemukan oleh dokter, Fajar dan istri langsung diminta
melakukan cek darah untuk Dala.
Tepat
tanggal 24 Januari 2011, hasil periksa darah mengungkapkan kenyataan sangat
mengejutkan, yaitu Dala mengidap Accute Lymphoblastic Leukimia atau kanker
darah putih. Penyakit itu membuat sel darah putih yang ada di tubuh Dala tumbuh
abnormal.
Normalnya,
sel darah putih manusia berjumlah 5.000-10.000, namun sel darah putih Dala saat
itu sudah sebanyak 470.000.
Sahabat
tolongshareya sebenarnya, dengan kondisi sel darah putih seperti itu, pada
anak-anak lain biasanya sudah tidak sadarkan diri, sementara Dala saat itu
masih terlihat baik-baik saja. Mengetahui hal tersebut, Fajar langsung mencari
opsi kedua. Ia melakukan 3 macam cek darah demi memastikan kondisi putrinya.
Sayang,
dari ketiga cek darah yang ia lakukan, hasilnya sama.
Pasangan
ini pun tak menunda waktu untuk segera menentukan metode penyembuhan yang
paling tepat untuk sang putri. Dala segera masuk ke rumah sakit di Jakarta untuk
menjalani upaya penyembuhan. Di usia yang masih terbilang bayi, Dala harus
menjalani kemoterapi yang menyakitkan.
Selama
masa-masa sulit itu, Fajar justru mengaku kagum dengan sang putri. Sesuai
dengan namanya yang terinspirasi dari tokoh pejuang di Star Wars, Dala tak
pernah menunjukkan kelemahan selama pengobatan.
Ia
tetap bisa tertawa dan kuat secara fisik. Bahkan, di tahap paling kritisnya di
bulan Juni 2011, Dala berhasil membuat kagum dokter karena mampu bertahan. Saat
itu Dala terkena infeksi yang membuat ia tidak bisa membuka mata. Nyatanya,
Dala berhasil melewati masa kritis itu.
Ujian
terakhir datang ketika Dala sakit demam berdarah. Ia pun kembali harus
merasakan ranjang rumah sakit. Namun meski demikian, Fajar mengatakan jika sang
putri itu selalu tampil ceria dan aktif meski sakit keras.
Demam
berdarah yang diderita Dala saat itu dibarengi dengan diare yang membuat
energinya semakin terkuras. Itulah saat-saat terakhir bagi Dala. Tanda-tanda
kepergian Dala juga tersirat dari tingkah lakunya yang sering melihat ke atas
sambil menunjuk-nunjuk.
Sahabat
tolongshareya tingkahnya itu terjadi semalam sebelum Dala pergi untuk
selamanya. Hingga, pada 31 Januari 2013, Dala menghembuskan napas terakhirnya. Dala
meninggal dunia di usia 18 bulan. Jenazahnya kemudian di makamkan di San Diego
Hills, Karawang.