Tolongshareya
– Sahabat tolongshareya semua yang ada didunia ini memang hanyalah titipan
Allah Swt termasuk anak. Seperti kisah keluarga yang berasal dari kabupaten
bogor ini. Kasih ibu sepanjang masa dan perjuangan ayah tiada tara, itulah
kutipan pribahasa yang cocok untuk perjuangan dari orangtua bayi yang tersenyum
ketika wafat ini.
Ibu
dan ayah yang diketahui tinggal disebuah kawasan di Cileungsi, Kabupaten Bogor
ini berjuang untuk kesembuhan anak keduanya. Meski harus mengeluarkan biaya
besar dan kesana kemari mencari kabar tentang ketersediaan alat dan ruang rawat
di rumah sakit itu tetap dilakukannya.
Kisah
itupun dibagikan oleh sang ayah melalui akun facebooknya bernama Atham Putra
Pasundan. Atham menceritakan bahwa buah hati keduanya itu dilakukan dengan
program kehamilan.
Saat
sang buah hati lahir Atham dan sang istri pun sangat bahagia. Namun tiba-tiba
pasangan suami istri ini pun kaget saat mendengar informasi dari sang dokter
terkait kondisi bayinya.
Begini
tulisan Atham di facebook seperti yang dikutip dari tribunnews.com
"Pasca
lahir suster mempersilahkan saya untuk melihat bayi mungil kami yg putih
bersih, BB 2.7 kg dan Panjang nya 4.6 CM itu sdh tergolong bayi yg sehat tdk
krng satu apapun, lalu sy pun mengadzani si buah hati yang masih nangis kencang
setelah itu bayi kami masuk ruang khusus bayi seperti mana biasanya bayi baru
lahir.
Sore
harinya kami pun di panggil dokter dan saya penuh harap bahwa bayi kami sudah
bisa kumpul bersama Ibunya seperti halnya waktu kakanya lahir 2 thn lalu, tapi
ternyata diluar harapan hasilnya dokter menyarankan saya untuk mencari rujukan
ke Rumah Sakit yang alatnya lengkap dengan NICU, PICU dan SIPEP karna rmh sakit
tersebut belum terfasilitasi, tetapi dengan catatan menunggu perkembangan dede
bayi karna penjelasan dokter putra kami mengalami sedikit gangguan di
pernafasan"
Sahabat
tolongshareya atham pun berusaha mencari keberadaan rumah sakit yang memiliki
fasilitas kesehatan yang dibutuhkan oleh sang buah hati. Atham pun sempat
pesimis mendapatkan ruang rawat untuk sang buah hati karena dirinya menggunakan
jaminan kesehatan dari pemerintah.
Kemudian
ia pun memutuskan untuk menggunakan fasilitas kesehatan umum dengan prosedur
yang sudah disepakati. Meski harganya fantastis itu tetap dilakukan demi
kesembuhan sang buah hati.
"Sore
harinya setelah sholat ashar kami merenung beberapa saat kami pun sadar bahwa
kami adalah anggota Asuransi Pemerintah walupun status kami kelas 1 tanpa
berburuk sangka kamipun memutuskan untuk keluar jalur dari yang namanya
Asuransi Pemerintah karna dirasa tidak maksimal demi kesehatan putra kami
insyAllah kami akan lakukan yang terbaik.
Malam
harinya akhirnya putra kami di Rujuk ke Rs. Dokter Adam Talib di Cibitung
Bekasi karna dari hasil pencarian inilah salah satu Rumah Sakit Lengkap, dengan
ketentuan yang saya sepakati bersama sebelumnya, ya walaupun harga kadang ga
bisa membohongi dengan harga Fantastis bagi kami saat ini"
Akhirnya
sang buah hati pun mendapatkan rumah sakit yang memiliki perawatan yang mempuni
untuk kesembuhannya. Namun rupanya takdir berkata lain, Sang buah hati pun kini
telah tersenyum dipangkuan sang Illahi.
"Namun
di hari ke 4 akhirnya yang di khawatirkan terjadi juga dokter minta ijin sama
saya akan dilakukan pemasangan ventilator yang langsung di pasang ke paru2
karna dede bayi kondisinya kritis nafasnya seperti berat alatpun di pasang
seketika saya lemas tak berdaya disamping saya harus bulak balik ke rmh karna
kondisi istri juga blm sehat total pasca oprasi
Esok
paginya sekitar jam 10.00 WIB buah hati kami Muhamad Restu Salinggih Dwi
Ramadan pun dipanggil Alloh SWT , ini mungkin jln terbaik baginya meski kami
sedih dan sakit tp kami hrs ikhlas menerima ketentuan takdir NYA. Dede Restu
sdh tenang disyurga dan akan menolong kami Papah Mamahnya di akhirat nanti.
Selamat jalan de, Papah Mamah ikhlas melepasmu, insya alloh kita dipertemukan
di surganya Allah SWT. Aamiin.
Setelah
itu kami bawa putra kami ke cianjur Jawa Barat untuk dimakamkan ditmpt
kelahiran istri karna yang tercepat dan aman buat istri lewat jalur tol Cipularang
di banding saya harus ke Cileungsi rmh kami
Akhirnya
dede Restu bisa tenang disyurga ga merasa kesakitan lg. Dan kami bisa tabah
menjalani hari kedepannya.
Innalillahi
Wainailaihi Rojiun.
Sekali
lg terima kasih doa dan support teman sahabat smua semoga Allah SWT membalasnya
Amin"
Selain
memposting kisah perjuangannya untuk sang buah hati, Atham pun mengunggah empat
buah foto yang menjadi satu frame ada yang mencuri perhatikan netizen saat
melihat foto tersebut. Pada foto di bagian kanan bawah sang buah hati tampak
tersenyum. Seolah seperti mengerti dan paham akan perjuangan sang orang tua.
Beberapa
netizen pun menuliskan komentarnya, berikut komentar beberapa netizen yang
melihat bayi itu tersenyum saat wafat.
Nenk
Octavia Afri : Subhanalah, ddnya senyum...
Rahutama
Yusuf Ardiansyah : Senyumnya di gambar kanan bawah wonderful ya bro...
dia
dalam penjagaan terbaik sekarang, bersama Rabb nya...
Allahumma
firlaha warkhamha wa afiiha wa'fuanha..
Dwi
Hastuti : Subhanallah janazahnya tersenyum, inalillahiwainalilahirojiun.
Tina
Mewangi : Ddnya tersenyum manis ada bidadari yang menggendongnya..
Vita
Nur Latif : innalillahi wa innailaihi rojiun... subhanallah dedenya
tersenyum...pak atam dan istri semoga diberikan
ketabahan,kesabaran,kekuatan,...aamiin...
Semoga
almarhum Muhamad Restu Salinggih Dwi Ramadan, tenang di Surgamu, ya Allah.
Sumber:Wajibbaca